https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Gunakan Pupuk Injeksi Tergantung Sosialisasi

Petani Gunakan Pupuk Injeksi Tergantung Sosialisasi

Ilustrasi-petani tengah melakukan pemupukan di tanam kelapa sawit. (Dok.elaeis)


Medan, elaeis.co - Harga pupuk subsidi saat ini masih melambung tinggi, sehingga petani kelapa sawit belum dapat melakukan pemeliharaan kebun kelapa sawitnya secara maksimal.

Sementara setakat ini pupuk injeksi digadang-gadang menjadi pilihan alternatif bagi petani kelapa sawit. Dari informasi yang ada, sistem pupuk ini dapat menghemat biaya operasional hingga 60% dan meningkatkan hasil kebun kelapa sawit sebesar 5-20 persen. 

Tentu jika ini benar, tidak kecil kemungkinan petani dan perusahaan kelapa sawit akan beralih menggunakan cara pemupukan ini ketimbang pupuk kimia.

Kendati begitu, menurut Ketua DPW APKASINDO Sumatera Utara (Sumut), Gus Dalhari Harahap, keberhasilan pupuk injeksi ini masih tergantung dengan kandungan yang ada di dalamnya. 

"Ini belum banyak dilakukan oleh petani, terutama di Sumatera Utara," terangnya kepada elaeis.co, Minggu (4/12).

Kalau potensinya, menurut Dalhari bisa saja seperti yang disampaikan sejumlah pihak saat ini. Namun untuk antusias petani beralih dengan menggunakan pupuk tersebut, masih tergantung bagaimana sosialisasinya kepada para petani.

"Bisa saja bagus, tapi tergantung bagaimana sosialisasinya agar petani beralih penggunaan sistem itu," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPW APKASINDO Jambi, Dermawan Harry Oetomo mengatakan, sebetulnya sistem itu sudah tidak asing lagi bagi petani, khususnya di wilayah Jambi. Bahkan produsen pupuk cair juga sudah sering lakukan sosialisasi.

"Tetapi secara logika yang harus dipikirkan adalah secara teknis  sampai berapa lama ketahanan pupuk cairnya itu," tuturnya.

Bukan hanya itu, ia juga belum mengetahui dampak positif pupuk tersebut terhadap produksi kebun kelapa sawit yang ada. Petani sejauh ini juga belum mengetahui reaksi pupuk tersebut dapat diketahui berapa lama setelah digunakan.

"Kemudian, apakah pupuk itu akan berdampak langsung terhadap tanah yang jika menggunakan pupuk biasa akar akan menyerap lewat tanah dan dikirim ke seluruh bagian tanaman?, Harus ada kajian yang dalam juga," tuturnya.

"Jadi bukan karena murah maupun sistem teknologi yang digunakan, tapi apa dampak nyata penggunaan pupuk itu," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :