Berita / Nusantara /
Petani Harus Bermitra untuk Menyelamatkan Harga TBS-nya
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit swadaya di Provinsi Bengkulu didorong untuk bermitra dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Hingga saat ini masih ada ribuan petani kelapa sawit di Bengkulu yang belum menjalin kerja sama dengan perusahaan mana pun.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, kemitraan antara petani dan perusahaan sangat penting dalam rangka memberikan kepastian harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani. Tanpa adanya kemitraan, maka harga TBS yang diterima petani tetap di bawah harga yang ditetapkan pemerintah.
"Kalau harga (TBS) turun naik seperti sekarang ini, maka petani akan mendapatkan jaminan harga yang pasti dari perusahaan jika ada kemitraan," kata Ricky, kemarin.
Selain jaminan harga pembelian, petani kelapa sawit yang bermitra juga mendapatkan jaminan bahwa TBS kelapa sawitnya akan dibeli oleh PKS.
"Kalau bermitra, tidak ada alasan bagi PKS untuk tidak membeli atau melakukan penundaan pembelian TBS petani," jelasnya.
Dia menambahkan, para petani kelapa sawit mesti membentuk kelembagaan sebagai syarat untuk bermitra dengan perusahaan. Kelembagaan tersebut dapat berbentuk kelompok tani, koperasi ataupun BUMDes.
"Kemitraan tidak bisa perseorangan, para petani harus membentuk kelembagaan dulu," ujarnya.
Keuntungan lain dari kemitraan adalah petani bakal memperoleh pembinaan secara berkala dari perusahaan.
"Kemitraan itu tidak mesti dari awal berkebun. Petani yang sudah bertahun-tahun panen pun boleh bermitra asalkan pihak perusahaan mengetahui status lahan petaninya. Kemudian bibit yang digunakan apa, umur tanaman sekarang berapa, lalu cara pemupukannya bagaimana dan berapa kali dalam setahun, juga bagaimana cara penanganan hama penyakitnya. Semua itu harus diketahui oleh perusahaan inti," paparnya.
Komentar Via Facebook :