Berita / Komoditi /
Petani Ikut PSR di Penajam Bisa Dihitung Jari, Sawitnya Masih Muda
Jakarta, Elaeis.co - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) semestinya mendapat sorotan bagi petani kelapa sawit. Sebab berbagai keuntungan dihadirkan dalam program yang ditaja BPDPKS itu. Salah satu yakni pembiayaan serta bibit unggul bersertifikat.
Namun berbeda di wilayah Kabupaten Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur. Program ini justru tak bergairah. Lantaran wilayah itu rata-rata usia tanam kelapa sawit masih relatif muda. Baru 10-15 tahun.
"Paling tua itu 20 tahun. Memang ada yang ikut program itu namun masih bisa dihitung," terang Ketua APKASINDO Kabupaten Penajam Pasir Utara, Akhmad Indradi, Minggu (05/12).
Bukan hanya itu, harga yang tinggi juga membuat petani justru mempertahankan kebunnya.
Sementara terkait mahalnya pupuk belum menjadi masalah bagi para petani kelapa sawit di wilayah itu. Sebab meski harga pupuk melambung tinggi masih bisa disiasati lantaran harga tandan buah segar (TBS) juga cukup tinggi.
"Kalau dikali-kali saat ini petani hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp400/kg untuk kebutuhan pembelian pupuk. Sebelumnya hanya Rp200/kg. Memang tinggi tapi masih bisa terpenuhi," katanya.
Menurut Indra yang saat ini dikhawatirkan para petani adalah jika tiba-tiba harga TBS turun namun harga pupuk masih melambung tinggi. "Pemerintah harus cari solusi. Sebab pupuk ini bukan hanya petani sawit saja yang menggunakan, tapi petani komoditi lain juga. Belum tentu kondisi mereka sama dengan kelapa sawit," tandasnya.
Komentar Via Facebook :