Banda Aceh, Elaeis.co - Tak semua petani sawit bisa menjual tandan buah segar (TBS) hasil kebun sendiri ke pabrik kelapa sawit (PKS). Hanya petani tertentu yang bisa merasakannya.

Fauzi Yahya adalah salah satu petani yang beruntung itu. Dan harga TBS-nya pun dibayar PKS sesuai dengan yang tertera di papan pengumuman.

"Syukurlah bisa langsung suplai ke PKS, buah saya dinilai bagus oleh pihak perusahaan. Harga sama dengan papan pengumuman, bukan harga ram atau pengepul," kata Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh Jaya itu kepada Elaeis.co, Kamis (11/11/2021). 

Ia mengungkapkan, rata-rata harga pembelian TBS di tingkat pengepul atau ram lebih rendah sekitar Rp 200 hingga Rp 250/kg dari harga pembelian PKS. Selisih harga yang cukup besar itu membuat Fauzi bersyukur bisa menjual langsung TBS ke PKS.

"Biasanya beda kecamatan beda harga, selisihnya sekitar Rp 200 sampai Rp 250/kg," katanya. 

Fauzi tidak bisa menyalahkan ram dan pengepul. Karena, selain untuk mendapatkan keuntungan, selisih harga itu untuk menutupi biaya transportasi mengeluarkan TBS dari perkebunan sawit milik rakyat. 

"Kan enggak semua jalan di kebun sawit di pedesaan dalam kondisi baik. Saya saja terkadang menggunakan along-along untuk angkut buah. Kalau mobil, paling L-300 yang bisa masuk ke kebun, itu pun jumlahnya terbatas," kata Fauzi.