Berita / Sumatera /
Petani ini Bisa Menunda Trek, Begini Triknya
Palembang, Elaeis.co - Sudah tiga bulan terakhir mayoritas perkebunan sawit di Indonesia memasuki masa trek atau berkurangnya produksi tandan buah segar (TBS) karena pohon sawit sedang berbunga. Saat harga TBS sedang tinggi seperti sekarang, trek seakan jadi mimpi buruk bagi para petani sawit.
"Tapi kami baru mengalami trek di awal Desember ini," kata Adin Salihin, petani sawit swadaya, kepada Elaeis.co, Kamis (2/12/2021).
Biasanya, katanya, satu kavling kebun sawitnya bisa menghasilkan tiga sampai empat ton. "Saat trek turun menjadi 1,5 ton," kata pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Sari, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, itu. KUD Sumber Sari adalah binaan dari PT Hindoli Plantation and Mills, anak usaha Cargill Indonesia.
Adin mengaku memiliki empat kavling kebun sawit di Kecamatan Tungkal Jaya dan Kecamatan Bayung Lencir.
"Delapan hektarlah. Empat hektar di Tungkal Jaya dan menjadi anggota KUD Sumber Sari, empat hektar lainnya di Bayung Lencir dikerjakan swadaya," kata pria berusia 34 tahun ini.
Ia lalu mengungkapkan rahasia mengapa kebun sawit miliknya dan para anggota KUD Sumber Sari di Kecamatan Tungkal Jaya bisa menunda trek. "Dengan melakukan perawatan rutin," sebutnya.
Ia dan para anggota KUD rajin melakukan pemupukan dengan pupuk tunggal. Jika pemupukan biasanya dilakukan enam bulan sekali, maka sejak beberapa bulan lalu dilakukan dua bulan sekali.
Lalu dilakukan penyemprotan secara sistematis terhadap semua tanaman sawit yang ditanam tahun 2001 tersebut.
Ia tetap mensyukuri hasil panen dari kebun sawit miliknya. Sebab, di masa trek saat ini masih bisa menghasilkan TBS yang berkualitas baik dan dengan tonase yang lumayan tinggi, di atas perkiraan awal.
"Buah sawit kami langsung dijual ke PKS milik PT Hindoli. Harganya ya harga plasma, mengikuti harga yang ditetapkan Dinas Perkebunan Sumsel. Beberapa hari lalu mencapai Rp 3.200-an per kilogram. Yang sekarang saya belum tahu karena belum dapat informasi harga yang terbaru," tukasnya.
Komentar Via Facebook :