Medan, elaeis.co - Dua kali bertemu, dua kali pula Syarifuddin Sirait merayu dan melobi Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), H Edimin.

"Hari ini ketemu di Hotel Grand Adi Mulia di Medan, beberapa hari lalu jumpa langsung dengan beliau di ruang kerjanya di Kotapinang, Labusel," kata Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti rakyat (Aspek-PIR) Sumut itu kepada elaeis.co, Kamis (27/1/2022) sore.

Ia menegaskan, pendekatan yang dilancarkannya adalah dalam kapasitas dirinya sebagai pimpinan organisasi petani sawit. "Murni terkait nasib para petani sawit PIR di Labusel," sebutnya.

Pihaknya berharap Bupati H Edimin memberikan dukungan penuh kepada para petani sawit anggota DPD Aspek-PIR Kabupaten Labusel, termasuk dalam pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Menurutnya, kendala yang sangat sering dialami oleh para petani sawit saat mau ikut program PSR adalah soal status lahan. Karena itu ia berharap Bupati H Edimin mau mempercepat regulasi lokal yang memungkinkan pihak Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menetapkan status lahan milik petani.

"Keberadaan BPN secara resmi di tim PSR di setiap daerah diharapkan akan mempermudah para petani sawit, baik yang tergabung dalam Aspek-PIR maupun di organisasi lainnya, untuk memproses legalitas lahan kebun sawit mereka," katanya.

Agar lebih akrab dan memperlancar komunikasi, Syarifuddin berencana mempertemukan Bupati Edimin dengan para petani sawit yang tergabung dalam Aspek-PIR Labusel pada tanggal 18-19 Februari mendatang di Kotapinang.

"Kebetulan kami di Aspek-PIR akan mengadakan pertemuan nasional di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 16-17 Februari. Nah, selepas dari sanalah Pak Bupati Edimin akan menerima kami," katanya.

"Syukur sekali, Pak Bupati menyambut baik usulan itu. 'Saya akan bantu apa yang bisa saya bantu', begitu kata beliau ke kami," tambahnya.