Rengat, Elaeis.co - Banyak petani di Indragiri Hulu (inhu), Riau, mengaku sangat terbantu berkat sosialisasi yang gencar dilakukan oleh asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE).

Dasman Efendi, salah seorang petani swadaya, mengatakan, sosialisasi tentang cara membedakan bibit abal-abal dan unggul banyak dia serap baik lewat penyampaian langsung oleh pengurus SAMADE maupun melalui group media sosial.

“Secara fisik, agak sulit membedakan bibit sawit. Apalagi saat usianya baru 10 sampai 12 bulan. Bisa ketahuan dari dokumen pembelian dan sertifikat,” sebutnya.

Dasman mengaku sangat senang karena SAMADE Inhu menyediakan bibit unggul yang bisa diakses oleh petani dari mana saja meski bukan anggota asosiasi.

“Bisa dapat kecambah sawit unggul dan dijamin paten. Tak perlu khawatir memesan, cukup ngomong sama SAMADE,” terangnya.

Tak hanya soal pemilihan bibit, dia juga mengaku mendapat banyak pengetahuan tentang berkebun sawit dari pengurus dan anggota SAMADE Inhu.

“Dulu lahan saya dibiarkan begitu saja tak diolah. Mau menanam sawit, tidak tahu bagaimana cara menanam dan merawatnya. Untung ada SAMADE. Terima kasih, berkat asosiasi ini saya menjadi semangat berkebun,” tutupnya.