Berita / Sumatera /
Petani Jagung Banyak yang Kaya Mendadak, Petani Sawit Diminta Jangan Jadi Penonton
Bengkulu, elaeis.co - Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, mendorong petani kelapa sawit di daerah tersebut untuk mengintegrasikan tanaman sawit dan jagung. Hal ini dikarenakan pada musim panen kedua tahun 2023, harga jagung mengalami kenaikan dan menjadi lebih stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Saat ini, harga jagung pipil kering di tingkat petani mencapai Rp4.800 hingga Rp5.000 rupiah per kilogram. Hal ini menyebabkan banyak petani jagung di Bengkulu menjadi kaya mendadak.
"Dengan harga jagung yang mahal dan stabil saat ini, petani kelapa sawit di Bengkulu sebaiknya mempertimbangkan untuk mengintegrasikan tanaman jagung dalam usaha mereka. Hal ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dan membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman saja," kata Rosmala, Jumat (7/7).
Musim panen kedua tahun 2023 ini, tercatat ratusan ribu hektar tanaman jagung petani yang panen di Bengkulu. Diperkuat oleh cuaca yang bagus, hasil panen petani pada musim ini juga melimpah. Dari lima kilogram bibit yang ditanam, petani rata-rata berhasil memperoleh hasil panen jagung pipil kering sebanyak 1,5 ton hingga 2 ton.
"Intinya menanam jagung itu untung, kalau mereka tanam 5 kilogram bibit, mereka bisa memperoleh panen hingga 2 ton," tuturnya.
Bahkan, tidak sedikit petani jagung di Bengkulu yang menanam bibit hingga 30 kilogram sampai 45 kilogram setiap satu kali musim tanam. Hal ini menyebabkan pada musim panen kali ini terdapat petani yang berhasil memperoleh jagung kering hingga mencapai 12 ton bahkan lebih.
"Semakin banyak bibit jagung yang ditanam hasilnya juga akan maksimal, bahkan bisa sampai 12 ton seperti musim panen tahun ini," ungkapnya.
Tanaman jagung di Bengkulu paling banyak ditemukan di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan. Kedua daerah ini memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pertanian jagung. Keberhasilan panen yang melimpah dan harga jagung yang stabil menjadi dorongan bagi petani setempat untuk terus meningkatkan produksi jagung guna memperoleh pendapatan yang lebih besar.
"Kami merasa senang karena hasil panen jagung milik petani pada tahun ini sangat melimpah. Harga jagung yang tinggi juga membuat petani mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh sebab itu, kami mendorong petani sawit membudidayakan jagung di lahan sawit agar produksi jagung di musim-musim berikutnya lebih optimal," ungkapnya.
Integrasi antara tanaman sawit dan jagung menjadi alternatif yang menjanjikan bagi petani kelapa sawit di Bengkulu. Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara lebih efisien dan memperoleh keuntungan dari harga jagung yang stabil, petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik serta mengurangi risiko finansial yang terkait dengan fluktuasi harga kelapa sawit.
"Diharapkan, langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi petani dan meningkatkan sektor pertanian di Bengkulu secara keseluruhan," tutupnya.
Komentar Via Facebook :