Berita / Sumatera /
Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Tengah Terpaksa Beli Pupuk KCL Akibat Kelangkaan NPK
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, khususnya di Desa Batu Raja, Kecamatan Pondok Kubang, mengalami kesulitan mendapatkan pupuk NPK non subsidi. Situasi ini mendorong mereka untuk membeli pupuk KCL yang harganya jauh lebih tinggi.
Menurut Roni Safaringga (31), salah satu petani sawit di wilayah tersebut, akhir-akhir ini cukup kesulitan mendapatkan pupuk NPK Mutiara, yang menjadi kebutuhan utama tanaman kelapa sawit. Hal itu membuat mereka terpaksa membela pupuk KCL.
"Kami terpaksa membeli pupuk KCL karena sulitnya mendapatkan pupuk NPK Mutiara," ungkap Roni, Sabtu 17 Februari 2024.
Meski demikian, Roni menyatakan bahwa harga pupuk KCL jauh lebih tinggi dibandingkan dengan NPK Mutiara. Bahkan selisih harga kedua pupuk tersebut mencapai Rp 100 ribu.
"Harga pupuk KCL mencapai Rp 450 ribu per karung ukuran 50 kilogram, sedangkan NPK Mutiara hanya sekitar Rp 350 ribu," jelasnya.
Kondisi ini menimbulkan beban tambahan bagi petani, terutama di tengah keterbatasan pendapatan akibat harga pupuk yang tinggi. "Kami harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pupuk KCL ini," tambah Roni.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, Budi Santoso mengungkapkan, keprihatinannya terhadap kondisi ini. Bahkan kondisi ini telah mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang signifikan bagi petani sawit.
"Kesulitan mendapatkan pupuk NPK non subsidi telah mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang signifikan bagi petani," ujar Budi.
Keterbatasan pasokan pupuk NPK di wilayah ini diduga disebabkan oleh distribusi yang kurang lancar serta keterlambatan dalam penyaluran subsidi oleh pemerintah.
"Kami berharap pemerintah dapat mengatasi masalah ini dengan segera," pinta Budi.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah, Endang Sumantri mengatakan pihaknya akan berupaya mempercepat distribusi pupuk NPK ke petani.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani kelangkaan pupuk ini," tutup Endang.
Komentar Via Facebook :