Berita / Nusantara /
Petani Menjerit Pabrik Tak Mau Beli TBS, Disperindag Bengkulu: Tunggu CPO Terjual, Tak Ada Solusi Lain
Bengkulu, elaies.co - Makin bertambahnya pabrik minyak sawit mentah menolak pembelian TBS dari petani di Provinsi Bengkulu sangat mengkhawatirkan. Pabrik-pabrik menyetop pembelian TBS karena tanki penampungan CPO membludak.
Kendati kondisinya seperti itu, Kepada Disperindag Provinsi Bengkulu, Yanita Syaiful memastikan pabrik-pabrik ini hanya tutup sementara waktu.
"Yang tutup sementara hanya sekitar 20 persen. Mereka akan buka kembali jika Crude Palm Oil (CPO) sudah terkirim ke produsen minyak goreng. Kondisinya memang seperti ini. Tak ada solusi lain," kata Yanita kepada elaeis.co, Senin (6/6).
Yanita bilang, saat ini produsen minyak goreng sedang berbenah untuk mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan (Permandag) Nomor 30 Tahun 2022 tentang ketentuan ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil.
"Aturan itu dibikin pada dasarnya agar CPO bisa diekspor dan kebutuhan dalam negeri terjaga. Jadi, jika produsen sudah memenuhi persyaratan, baru diberi persetujuan ekspor. Bahkan ekspor bisa melebihi kuota," kata dia.
Kendati begitu, Yanita tidak menampik bahwa pelaksanaan Permendag itu agak sedikit terlambat. Sehingga belum optimalnya penyerapan CPO yang ada di daerah-daerah.
"Dampaknya ke petani. Sebab PKS masih enggan membeli TBS dari petani. Sebab, rata-rata penampungan tanki CPO pabrik sudah penuh. Pabrik belum bisa menjual CPO yang ada," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :