Jakarta, elaeis.co - Kondisi perkebunan kelapa sawit yang masih terpuruk saat ini dinilai menjadi saat yang tepat bagi petani untuk mengajukan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ke pemerintah melalui BPDPKS. Pendapat tersebut diamini sejumlah tokoh perwakilan petani yang juga mendukung agar pemerintah segera membuka aplikasi online pengajuan PSR.

Sistem pengajuan secara online tersebut telah ditutup sejak satu bulan yang lalu lantaran dilakukan tengah dilakukan perbaikan sistem. Saat itu pemerintah berjanji akan kembali membuka sistem tersebut akhir Mei 2022.  Namun sudah mendekati pertengahan Juni belum juga ada tanda-tanda akan dibuka.

"Namanya saja program ya besar kemungkinan bisa eror. Tapi kita berharap pemerintah dapat secepat mungkin mengatasi sistem tersebut," ujar Sekertaris Jenderal DPP Apkasindo Perjuangan Sulaiman H Andi Loeloe kepada elaeis.co, Selasa (14/6).

Ia berharap program PSR ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target yang diinginkan. Seluruh pengajuan dapat tercover dengan baik.

Mengenai isu dimana akan ada pengulangan pengajuan dari awal secara offline, Andi yakin tidak benar. Jika hal itu terjadi maka petani akan kecewa dan justru berpotensi menurunkan minat petani untuk mengikuti program tersebut.

Padahal, PSR sendiri saat ini terus digenjot untuk kemajuan kelapa sawit nasional.

"Memang seluruh pihak harus paham permasalahan ini. Sehingga hasil yang kita capai juga memuaskan," tandasnya.