Berita / Nusantara /
Petani Minta Bikinkan Kementrian Perkebunan
Jakarta, elaeis.co - Berkaca dari semrawutnya permasalahan kelapa sawit yang tak kunjung selesai, petani meminta pemerintah membuat Kementrian Perkebunan (Kemenbun). Hal ini bertujuan agar lebih fokus dalam penyelesaian permasalahan.
"Kita minta sektor perkebunan itu dipisahkan dari pertanian. Sehingga sumber daya alam untuk menyelesaikan masalah perkebunan bisa lebih fokus," ujar Ketua bidang advokasi dan hukum DPW APKASINDO Jambi, Dermawan Harry Oetomo saat berbincang bersama elaeis.co, Senin (6/6).
Sebab, menurutnya yang terjadi saat ini, Kementrian Pertanian justru tidak fokus dalam menghadapi permasalahan perkebunan. Terutama kelapa sawit. "Kalau saat ini kan suit. Dimana dalam satu kapal diurus oleh 5 nahkoda," bebernya.
Kata Harry, dilihat dari sisi managementnya juga sudah tidak benar. Sebab tidak akan mungkin satu bidang mengurus permasalahan yang berbeda di waktu yang sama.
"Jika perkebunan berdiri sendiri maka tata kelola akan lebih bagus. Sebab lebih terarah. Nah, hal ini justru tidak terpikirkan saat ini. Padahal ini harus dikedepankan," paparnya.
Sementara menurut UUD 1945 Nomor 9 kata Harry, juga sudah mengatur permasalahan itu. Sebab ini termasuk dalam masalah publik.
"Nah, kalau kita aja tidak mengikuti aturan undang-undang, lantas untuk apa undang-undang itu dibikin," ujarnya.
Harry mencontohkan, saat ini ekspor hasil perkebunan masih dipegang oleh Kementrian Perdagangan. Sementara perizinan ekspor justru dinilai lambat hingga dampak pencabutan larangan ekspor justru belum terlihat di lini petani kelapa sawit.
Kondisi para petani kelapa saat ini sudah sangat memprihatinkan, sehingga ia meminta agar pemerintah segera mempercepat proses eskpor CPO tersebut. Hal ini tentu agar hasil kebun milik petani dapat terserap oleh pabrik kelapa sawit (PKS) yang kemudian juga harganya kembali normal.
"Mau diapakan bangsa ini jika terus seperti ini. Dampak yang dirasakan petani belum signifikan malah bisa dibilang belum ada dampaknya. Maka kita akan mendesak terus," ujarnya.
Menurutnya tidak selayaknya petani kelapa sawit terus menerus menjadi korban. Padahal petani kelapa sawit adalah pahlawan devisa negara.
Komentar Via Facebook :