Berita / Nusantara /
Petani Minta Ekspor Dibuka Tanpa Syarat Dalam Sebulan
Aceh, elaeis.co - Kondisi perkebunan kelapa sawit masih terpuruk. Malah harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih terus mengalami penurunan. Seperti di Aceh, dari harga Rp1600/kg, kini harga swadaya hanya berkisar Rp1200/kg.
"Sudah sangat memprihatinkan, sudah hampir menyentuh angka Rp1000/kg," ujar Sekretaris DPW APKASINDO Aceh, Fadhli Ali saat berbincang bersama elaeis.co, Selasa (21/6).
Dari besaran angka itu, kata Fadhli harga TBS di Aceh terutama untuk harga swadaya anjlok sampai 70 persen. Ini masih dampak dari penutupan ekspor bahan baku dan minyak goreng yang diterapkan pemerintah beberapa waktu lalu. Meski kebijakan itu telah dibuka kembali, namun belum berdampak terhadap kembali normalnya harga TBS.
"Kita belum merasakan efek positif setelah presiden menunjuk pak menteri Luhut untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sama halnya juga sudah adanya pergantian di menteri perdagangan," tuturnya.
Fadhli memperkirakan permasalahan ini hanya lantaran ekspor CPO yang tidak berjalan. Sehingga menurutnya pemerintah seharusnya membuka pintu ekspor CPO itu dengan lebar. Artinya tidak diberlakukan peraturan selama satu bulan penuh.
Ini bertujuan untuk menguras tangki penyimpanan atau penimbunan CPO. Sehingga pabrik kelapa sawit (PKS) dapat menyerap hasil kebun petani.
"Jika sudah terjadi, baru kembali berlakukan regulasi yang ada tau regulasi baru itu," bebernya.
Terkait masalah pasar internasional, Fadhli mendapat bocoran bahwa pasar aman. Hanya memang permasalahannya hanya di pintu ekspor yang belum dibuka secara mudah.
"Memang saat ini belum ada perusahaan yang berhenti membeli TBS petani. Namun mereka beli hasil kebun dengan harga yang rendah," tutupnya.
Komentar Via Facebook :