https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Minta Pemerintah Atasi Dugaan Permainan Harga TBS

Petani Minta Pemerintah Atasi Dugaan Permainan Harga TBS

Petani sawit di Rokan Hulu menunggu pengepul menjemput hasil panennya. foto: Yahya


Pasir Pangaraian, elaeis.co - Sejumlah petani sawit swadaya yang ada di wilayah Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, berharap Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan ram tidak bermain harga. Terlebih kepada petani sawit non mitra.

Darmawi, petani sawit swadaya di Tandun mengatakan, dia dan petani sawit lain di desa itu menduga ada permainan harga oleh para pengusaha ram dan PKS. Jika dugaan itu benar, tentu sangat merugikan petani.

"Sejatinya harga TBS sawit kita anggap masih cukup baik, sebab masih di atas Rp 1.000/kg. Tapi kita melihat indikasi 'kejahatan' di balik naik turunnya harga TBS. Alasannya mengapa kita sebut begitu, karena adanya kesenjangan antara pengusaha ram yang satu dengan ram lainnya. Kenapa bisa beda harga?" kata Darmawi kepada elaeis.co, Senin (8/5).

Menurutnya, terlepas dari persaingan bisnis, mestinya fenomena ini bisa ditertibkan oleh pihak yang berwewenang. 

"Bayangkan saja, di antara pengusaha bisa beda harga. Misalnya di ram A Rp 1.880/kg, sementara ram B yang tidak berjauhan lokasinya hanya di angka Rp 1.500/kg. Bagi kami petani, ini sudah jelas permainan," sebutnya.

"Kami tahu tren penurunan harga ini tidak berlaku di wilayah kami saja, petani sawit swadaya lainnya di Indonesia juga mengalami hal serupa. Tapi kami berharap agar ada tindakan atau suatu aturan bagi pelaku usaha sawit seperti peron atau ram supaya harga TBS petani tidak dimainkan secara terus menerus," tambahnya.
 

Komentar Via Facebook :