Berita / Komoditi /
Petani Minta Peremajaan Sawit Lebih Diperhatikan
Jakarta, elaeis.co - Sejumlah asosiasi petani kelapa sawit menyuarakan bahwa saat ini Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sangat penting guna mendukung stabilnya produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perihal itu disampaikan sejumlah asosiasi tadi dalam gelaran dengar pendapat bersama komisi 4 DPR RI beberapa waktu lalu.
Sekjen DPP Apkasindo Perjuangan Drs A Sulaiman H Andi Loeloe mengatakan pertemuan yang diikutinya itu membahas sejumlah masukkan terkait penggunaan anggaran BPDPKS yang hingga 2021 terkumpul sekitar Rp139 triliun lebih. Dimana BPDPKS memiliki enam program utama khusus di perkebuna kelapa sawit.
"Intinya dalam pertemuan itu kita minta keadilan. Kenapa begitu, karena anggaran yang dicanangkan untuk program PSR jauh lebih rendah ketimbang program subsidi biodiesel," tuturnya, saat berbincang bersama elaeis.co, Minggu (27/3/2022).
Andi merinci, biaya subsidi untuk biodiesel mencapai angka Rp110 triliun atau sebanyak 79 persen. Sedangkan PSR hanya Rp6,59 triliun atau hanya 4,7 persen. Sementara capaian program PSR baru terealisasi sebanyak 50 persen dari target yang dicanangkan.
Dengan perbedaan itulah maka sejumlah asosiasi tadi menyampaikan pendapatnya agar petani kelapa sawit mendapat keadilan. Sebab 41 persen anggaran yang dikumpulkan oleh BPDPKS berasal dari para petani kelapa sawit.
"Kita hanya minta pemerintah juga fokus pada PSR, bukan hanya biodiesel saja," paparnya.
Karena menurut Andi, memaksimalkan di lini hulu yakni perkebunan kelapa sawit akan lebih tepat ketimbang di sisi biodiesel. Sebab, jika hanya mementingkan pengelolaan produksi hasil perkebunan kelapa sawit dan justru mengesampingkan sumber produksi maka tidak akan maksimal hasil yang diperoleh.
"Sederhana saja, apa yang akan diolah kalau kebunnya tidak berproduksi? Makanya kebun dulu, kemudian perbaikan SDM, salurkan sarpras baru ke pengolahan hasilnya," katanya.
Komentar Via Facebook :