Berita / Sumatera /
Petani Perlakukan Sawit Seperti Karet, ini Akibatnya
Sibuhuan, elaeis.co - Kebanyakan petani sawit di Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatra Utara (Sumut), mengelola kebunnya secara otodidak. Akibatnya, produktivitas kebun rendah.
"Hasil panen tidak sebanding dengan luas lahannya, dari 8 hektare cuma dapat 2,6 ton TBS," kata Raja, salah satu petani sawit mandiri di Kecamatan Dolok kepada elaeis.co, Sabtu (4/6).
Menurutnya, petani sawit di daerah itu dulunya kebanyakan menggarap sawah dan karet. Itu sebabnya mereka belum punya pengetahuan soal cocok tanam sawit.
"Saya berkebun sawit selama sembilan tahun terakhir. Dulunya mengolah sawah, tapi beralih ke sawit karena masyarakat ramai menanam sawit," katanya.
Menurutnya, sawit di kebunnya berasal dari bibit yang dibuat sendiri. Perawatan dan pemupukan dilakukan sesuai pengetahuan ala kadarnya. Alhasil, meski sawit berbuah, namun kualitas dan kuantitas hasil panennya kurang menjanjikan.
"Petani lainnya di sini juga biasa memperlakukan sawit seperti menanam karet. Bibit dipilih asal-asalan, memupuk juga sembarangan. Apalagi memanen, kalau butuh duit langsung dipanen. Padahal kan hasilnya tidak bagus, kalau dijual jadi murah," bebernya.
Dia berharap ada pihak yang mau membimbing petani keluar dari buruknya tata kelola kebun sawit.
"Kami berharap ada sosialisasi di daerah ini baik dari Apkasindo, BPDPKS, Samade dan lainnya, agar para petani mandiri mendapat ilmu untuk meningkatkan produksi," katanya.
Komentar Via Facebook :