https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Petani Plasma-KKPA di Rohul Raup Rp149 Miliar Selama 2021

Petani Plasma-KKPA di Rohul Raup Rp149 Miliar Selama 2021

Ilustrasi sawit. Elaeis.co/Sany


Rokan Hulu, Elaeis.co - Tak menyesal ribuan petani di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, bekerjasama dengan PT Ekadura Indonesia (EDI) dalam mengelola perkebunan sawit mereka. 

Community Development Officer (CDO) PT EDI, Ginanjar mengatakan, melalui program Plasma Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA), selama 2021 total penghasilan para petani mencapai Rp149,6 miliar. Duit itu merupakan hasil perkebunan sawit seluas 2.582,56 hektar milik 1.340 petani yang dikelola oleh PT EDI. 

Menurutnya, angka ini naik signifikan dari tahun 2020. Ginanjar memprediksi petani akan mendapatkan akumulasi pendapatan setahun di 2022 lebih baik dari tahun 2021. Hal ini mengingat proyeksi pasar minyak nabati dunia yang masih akan berada pada level saat ini.

Dia mengatakan, ini merupakan bukti keberhasilan kerjasama itu. Disebutkannya, program KKPA itu telah memberikan dampak yang signifikan bagi para petani sawit di Rohul.

"Jika dilihat dari data selama tahun 2021, penghasilan petani pada bulan Januari berada pada kisaran Rp6,6 sampai Rp7,9 juta per kavling (2 hektar) bagi KKPA tahap pertama dan kedua," ujar Ginanjar, Kamis (10/2).

Sedangkan pada akhir tahun 2021, penghasilan para petani melonjak signifikan hingga Rp15,7 sampai 16,7 juta per kavling. Ini merupakan dampak dari tingginya harga TBS sawit di Riau yang bahkan sudah mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah. 

Bukan cuma itu, lanjut Ginanjar, produksi sawit lahan petani KKPA yang dikelola oleh PT EDI juga jauh lebih tinggi ketimbang petani swadaya. Menurutnya, ini lantaran pengelolaan kebun KKPA juga sama dengan perawatan kebun inti perusahaan. 

"PT EDI selalu memastikan pengelolaan kebun KKPA sesuai dengan tatakelola perkebunan yang baik atau biasa disebut good agricultural practices (GAP)," ungkapnya. 

Menurutnya, tidak ada perbedaan antara mengelola kebun inti perusahaan maupun petani. Dengan demikian, produksi kebun KKPA bisa lebih produktif dibandingkan dengan kebun yang dikelola mandiri.

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :