https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Rohul Ikut Sertifikasi RSPO Demi Pasar Global

Petani Rohul Ikut Sertifikasi RSPO Demi Pasar Global

Petani sawit swadaya anggota SPKS Rohul sedang menjalani proses audit internal menuju sertifikasi RSPO (Dokumentasi Monsuetus Darto, Sekjen SPKS)


Medan, Elaeis.co - Para petani sawit yang tergabung dalam Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, tak puas hanya menjadi ‘pemain lokal’. Agar panen tandan buah segar (TBS)-nya makin diterima di pasar global, mereka mengikuti sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan menjalani serangkaian penilaian.


Ketua SPKS Rohul, Yusro Fadli, mengatakan, para petani yang mengincar sertifikat RSPO itu berasal dari dua desa di Kecamatan Tambusai, yakni Desa Batas dan Desa Tambusai Barat.


“Mereka saat ini tengah menjalani proses audit internal, berlangsung selama tiga hari. Proses audit internal ini dalam rangka persiapan meraih sertifikasi RSPO,” katanya kepada Elaeis.co, Selasa (13/7).


“Kebun para petani ini tak begitu luas. Rata-rata dua atau tiga hektar, di bawah lima hektar,” tambahnya.


Menurutnya, audit dilakukan oleh sejumlah lembaga independen. Fokus audit meliputi konsistensi penggunaan bibit legal dan tersertifikasi, serta hasil panen per hektar setiap bulan.


“Juga yang terkait lingkungan kebun sawit, misalnya terkait sampah atau bagaimana dengan penggunaan pestisida,” jelasnya.


Hasil audit internal, katanya, akan menunjukkan sebaik apa pola perkebunan sawit yang dilakukan oleh petani swadaya. Penilaian atas keberlanjutan yang dilakukan petani akan menentukan layak tidaknya meraih sertifikat RSPO.


“Petani yang bisa meraih sertifikat RSPO sudah ditunggu sejumlah offtaker atau pengusaha sawit. Tapi kami pun maunya hanya menjual TBS ke PKS yang juga punya sertifikat RSPO, supaya sama-sama ada kepastian bahwa perkebunan sawit yang dikembangkan adalah yang berkelanjutan,” tegas Yusro.

Komentar Via Facebook :