Berita / Sumatera /
Petani Sawit Aceh Utara Mulai Tersenyum
Aceh, elaeis.co - Kendati tidak signifikan, kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul pekan ini membuat lelaki 37 tahun itu mulai tersenyum.
Jika dibanding sebelumnya, harga jual TBS kebun Murdani hanya dibanderol oleh tengkulak Rp600 per kilogram. Sementara panen kali ini, harga sawit petani asal Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara itu sudah dibeli Rp1.150 per kilogramnya.
"Harga jual sawit di sini mulai naik. Walau tak tinggi, tapi bisa lah. Dibanding sebelumnya," kata ayah dua anak ini saat berbincang dengan elaeis.co melalui telpon seluler, Minggu (24/7).
Pria yang akrab disapa Dani ini mengatakan, kenaikan harga TBS menjadi angin segar bagi petani. Sebab hasil pertanian menjadi tumpuan para pemilik kebun sawit di daerahnya.
"Di sini, rata-rata petani sawit. Kalau harga bagus, maaf-maaf kata, kedai kopi penuh. Kalau harga anjlok, bisa-bisa kedai kopi pun tutup," ujarnya.
Menurut alumnus Universitas Malikussaleh Aceh Utara ini, mulai naiknya harga sawit sejak adanya penerapan kebijakan pungutan ekspor nol persen.
"Saya baca-baca berita karena adanya kebijakan itu. Mestinya dari kemarin-kemarin, biar kami para petani tidak menderita. Tapi, kalau bisa harga sekarang ini lebih ditingkatkan lagi. Kendati tidak sampai Rp3.000/kg, minimal Rp2.500-an per kilogram," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris APKASINDO Aceh Fadhli Ali berharap pejabat (Pj) daerah sentra kelapa sawit di Aceh memperhatikan petani sawit menyusul harga tandan buah segar (TBS) sawit yang masih kerap dimainkan perusahaan.
"Kita minta ada langkah konkrit dari pejabat daerah terhadap persoalan ini. Sebab saat ini perekonomian masyarakat sangat lesu akibat anjloknya harga TBS. Jangan pula penderitaan petani ditambah oleh pengusaha minyak sawit mentah," kata Fadli menjawab elaeis.co.
Apalagi, kata Fadli, Menteri Keuangan secara resmi telah meniadakan pungutan ekspor terhadap perusahaan kelapa sawit. Beberapa hari setelah aturan itu diterbitkan, harga tender minyak sawit mentah (CPO) tiba-tiba melonjak drastis.
"Harga CPO naik Rp1.000 lebih. Di Belawan dan Dumai harga tender mencapai Rp9.250/kg. Sementara di Teluk Bayur Rp9.130/kg," kata dia.
Untuk itu, Fadli berharap kebijakan ekspor terbaru dapat diikuti dengan koreksi harga di tingkat petani. "Ini butuh peran penting dari Pj Gubernur dan kepala daerah kabupaten/kota sentra kelapa sawit di Aceh," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :