Berita / Sumatera /
Petani Sawit Bengkulu Diminta Waspada Terhadap Penjualan NPK Tiruan
Bengkulu, Elaeis.co - Petani sawit di Bengkulu diminta waspada terhadap penjualan pupuk NPK tiruan yang marak beredar belakangan ini. Pupuk palsu ini biasanya dijual secara langsung oleh para penjual keliling menggunakan mobil pickup dan menyasar desa-desa di sekitar Bengkulu.
Salah satu petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Januar Ricardo mengaku, meskipun tampak serupa dengan pupuk NPK asli, pupuk tiruan ini sebenarnya tidak mengandung unsur NPK yang dibutuhkan tanaman sawit melainkan memiliki kandungan yang setara dengan dolomit. Sehingga hasil tanaman mereka tidak meningkat sebagaimana yang diharapkan.
"Kami minta ini menjadi perhatian serius bagi petani sawit, jangan sampai menjadi korban penjualan pupuk NPK ini," kata Januar, Sabtu 11 Mei 2024.
Baca Juga: Pendapatan Bersih Petani Sawit Hanya Rp 1.500 per Kilogram
Selain tidak memiliki kandungan NPK, pupuk palsu ini dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau dari pupuk NPK original. Dimana harga pupuk ini hanya dihargai Rp 200 ribu per karung.
"Makanya kita minta waspada kalau ada yang jual pupuk NPK dengan harga murah, bisa jadi itu NPK palsu," tambah Januar.
Baca Juga: Biaya Tebas Rumput di Kebun Sawit Capai Rp 1,8 Juta Per Hektar
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora mengaku, telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh anggotanya untuk lebih waspada terhadap penjualan pupuk NPK yang tidak jelas asal-usulnya.
"Kami menghimbau kepada seluruh petani sawit di Bengkulu untuk tidak mudah tergiur dengan penawaran pupuk NPK murah yang dijual keliling. Lebih baik memastikan keaslian dan kualitas pupuk sebelum digunakan," ujar John.
Baca Juga: Tauke Sawit Diminta Tidak Memainkan Timbangan, Bisa Merugikan Petani
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengaku, telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan ketat terhadap penjualan pupuk ilegal.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan razia terhadap penjual pupuk ilegal di wilayah Bengkulu. Kami berharap dengan langkah ini, penjualan pupuk ilegal dapat ditekan," ujar Bickman.
Meskipun demikian, petani diharapkan juga untuk lebih proaktif dalam memeriksa keaslian pupuk sebelum membeli. Hal ini penting untuk melindungi keberlangsungan usaha pertanian mereka serta menjaga kualitas tanah dan lingkungan di sekitar mereka.
"Kami minta petani lebih proaktif memeriksa keaslian pupuk sebelum membeli dan jika pupuk itu palsu segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :