Berita / Sumatera /
Petani Sawit dan Pihak PT DDP Kembali Terlibat Bentrok Fisik
Bengkulu, elaeis.co - Bentrok fisik antara petani dari kelompok Maju Bersama di Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dengan pihak PT Dharia Dharma Pratama (DDP) kembali terjadi. Pemicunya, karyawan PT DDP bersama 50 anggota Brimob datang mengambil hasil panen kelapa sawit di lahan milik petani bernama Suharto, Kamis (27/7)
Suharto memprotes dan menanyakan maksud dari aksi yang dilakukan pihak perusahaan. Namun, mereka tidak memberikan jawaban apapun. Kejadian itu memicu petani lainnya datang ke lokasi untuk melihat langsung apa yang sedang terjadi. Namun para petani tersebut mendapat ancaman dari security perusahaan dan tidak diizinkan masuk ke lahan tersebut. "Mereka mengancam teman saya sesama petani dan merampas hasil panen kelapa sawit milik saya," kata Suharto, Jumat (28/7).
Menurut Suharto, sawit yang telah dipanennya diambil paksa oleh karyawan PT DDP dan diangkut menggunakan dump truck. Tindakan tersebut tentu saja memicu kemarahan Suharto beserta anggota petani yang berada di lokasi.
"Kami melawan dan bertanya siapa yang bertanggung jawab atas aksi penjarahan buah sawit kami. Kami tak tahu atas dasar apa mereka berani menjarah hasil panen kami. Tapi tidak ada penjelasan dari karyawan PT DDP," ungkapnya.
Merasa disepelekan, kemarahan petani sawit meledak. Akhirnya bentrokan fisik antara kedua belah pihak tidak dapat dihindari.
"Bentrokan tersebut menyebabkan beberapa anggota petani mengalami luka serius. Darmen, salah satu anggota Petani Maju Bersama, kena lemparan batu dan menyebabkan pipi sebelah kiri lebam, mata bengkak, dan keluar darah dari mulutnya. Selain itu, Poniran juga menjadi korban karena mengalami pukulan di pelipis kiri yang menyebabkan lebam di area tersebut dan berdarah," beber Suharto.
Bentrokan terbaru ini makin memperuncing ketegangan antara petani Maju Bersama dan PT DDP. Pihak petani mendesak pemerintah dan pihak berwenang segera menyelesaikan sengketa lahan yang memperebutkan eks HGU PT Bina Bumi Sejahtera ini secara adil dan damai.
"Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang segera mencari cara agar perselisihan ini dapat diatasi dengan baik," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :