https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Dapat Pengakuan International Kalau Sudah Punya ini

Petani Sawit Dapat Pengakuan International Kalau Sudah Punya ini

Petani mengikuti pertemuan dengan Ketua Komisi B DPRD Pelalawan, Soenardi, saat menggelar reses di Balai Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui. Foto: Ist.


Pangkalan Kerinci, elaeis.co- Para petani sawit swadaya harus menaikkan kapasitas dari skala lokal menjadi level international. Caranya, petani harus mengikuti sertifikasi sebagai pengakuan sudah memenuhi standar nasional dan internasional.

"Petani sawit swadaya harus memiliki sertifikat RSPO dan ISPO. Dan untuk bisa memiliki sertifikat ISPO, petani sawit harus memiliki surat tanda daftar budidaya atau STDB," kata Soenardi, Ketua Komisi B DPRD Pelalawan, kepada elaeis.co, Minggu (27/3/2022) sore.

Pentingnya STDB, ISPO, dan RSPO itu juga sudah ia sampaikan kepada puluhan petani sawit anggota 15 kelompok tani (poktan) saat menjalani reses di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Jumat (25/3/2022).

Dalam pertemuan yang berlangsung di balai desa, Bendahara DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) Pelalawan ini mengatakan, dengan memiliki sertifikasi ISPO dan RSPO maka dunia akan mengetahui kalau para petani sawit sudah menjalankan budidaya perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan.

Dia menyarankan petani masuk ke dalam organisasi untuk memudahkan mendapatkan STDB. "Samade Pelalawan siap bahu-membahu dan berjuang bersama para petani sawit swadaya di Bagan Limau untuk memperjuangkan STDB hingga ke Dinas Perkebunan Provinsi Riau," ujar politisi Partai Golkar ini.

Ia bersyukur para petani sawit yang hadir pada pertemuan tersebut menyambut baik semua usulan yang muncul. Para petani, kata dia, selama ini justru belum tahu kalau STDB, ISPO dan RSPO sangat dibutuhkan.

Para petani sawit Desa Bagan Limau juga berharap Samade bisa menjadi fasilitator dalam pengurusan STDB agar kelak para petani bisa memiliki sertifikat ISPO serta RSPO.

"Mereka juga berharap melalui perantara Samade para petani bisa menggunakan STDB untuk mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang sudah dijalankan di berbagai daerah sentra sawit di Indonesia," kata dia.

Menanggapi sinyal positif itu, Soenardi menilai Samade Pelalawan harus dan akan hadir di tengah-tengah petani sawit untuk memperjuangkan pentingnya ketiga surat tersebut.

"Saya akan mengkomunikasikan semua aspirasi para petani sawit dari Desa Bagan Limau ke seluruh pengurus Samade Pelalawan hingga ke tingkat DPW provinsi untuk dicarikan solusinya," katanya. 


 

Komentar Via Facebook :