Berita / Serba-Serbi /
Petani Sawit dari Siak Bawa 25 Tandan Pisang untuk Gubernur Riau
Pekanbaru, Elaeis.co - Delapan petani sawit binaan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dari Kabupaten Siak, Senin (31/1) sore, mendatangi kediaman Gubernur Riau, Syamsuar, di Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.
Para petani itu juga didampingi Ketua DPW Apkasindo Riau, H Suher dan Sekretaris DPW Apkasindo Riau, Djono Albar Burhan.
Bukan untuk mengeluh, tujuan kedatangan para petani sawit itu adalah untuk memberikan 25 tandan buah pisang untuk gubernur. Pisang itu ditanam di kebun kelapa sawit yang sebelumnya di replanting melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan sistem tumpang sari.
"Petani ini memberi pak gubernur oleh-oleh, yaitu pisang. Yang mana pisang ini berasal dari tanaman tumpang sari di lahan sawit yang sudah di-PSR tahun 2019," kata Suher kepada elaeis.co, Senin (31/1).
Suher mengatakan, ini merupakan sebagai bentuk ucapan terimakasih petani sawit dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Manunggal Sakti kepada Gubernur Riau.
"Karena yang menanam perdananya dulu pada Desember 2019 itu pak gubernur. Jadi mereka buat tumpang sari pisang. Bermacam-macam pisang, ada pisang berangan, pisang kepok, pisang raja dan lainnya," kata dia.
Suher mengatakan, saat itu ada 126 hektar kebun sawit yang direplanting dengan bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Setelah bibit sawit ditanam, para petani kemudian menanam pisang di 15 hektar kebun, sambil menunggu sawit berbuah dan menghasilkan lagi.
Keberadaan tanaman pisang itu diakui sudah membantu perekonomian para petani sejak beberapa terakhir.
"Alhamdulillah petani berhasil. Setiap hektar tanaman pisang itu bisa menghasilkan 30 sampai 40 tandan per bulannya. Jadi kalau kita ambil harga murah, Rp50 ribu satu tandan, berarti petani bisa menambah nilai ekonomi mereka sampai 2 juta per bulan per kapling (2 hektar) dari hasil pisang tadi," urainya.
Suher mengatakan, Gubernur Riau juga menyambut baik kedatangan para petani sawit itu. Dia juga mengapresiasi para petani yang sudah berhasil menjalankan sistem tumpang sari di kebun sawitnya.
"Pak gubernur juga menyambut baik. Dan dia memberi saran agar itu tetap dilanjutkan, dia juga menyebutkan pada PSR ke depannya akan mencarikan bibit-bibit pisang terbaik. Pak gubernur sangat mensupport lah program tumpang sari pisang ini," kata Suher.
"Yang jelas pak gubernur cukup antusias. Pisang itu juga diterima langsung sama pak gubernur," imbuhnya.
Suher mengatakan, keberhasilan para petani sawit dari Siak ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi para petani sawit yang lain.
"Kami juga berharap kepada desa untuk melanjutkan program tumpang sari ini, sehingga pendapatan petani juga tidak begitu anjlok saat replanting," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :