Berita / Sumatera /
Petani Sawit Desak Kepala Daerah di Bengkulu Berantas PKS Nakal
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit yang tergabung dalam Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di depan sebuah hotel di Kota Bengkulu. Kebetulan di hotel itu sedang berlangsung rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Dalam aksinya, para petani mendesak pemda di Provinsi Bengkulu memberantas pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak mematuhi harga TBS yang telah ditetapkan oleh tim penetapan harga. Selain itu, mereka juga menuntut agar harga cangkang sawit diikutsertakan dalam perhitungan penetapan harga TBS kelapa sawit.
Menurut korlap aksi, Edy Mashury, aksi ini merupakan respon terhadap ketidakadilan yang dialami petani sawit akibat ulah beberapa PKS yang secara sepihak membeli TBS petani di bawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh tim penetapan harga.
"Kami berharap gubernur dan para bupati di Bengkulu dapat bersikap tegas terhadap pabrik-pabrik yang melanggar aturan harga TBS. Petani sudah cukup lama merasakan dampak buruk dari penetapan harga TBS yang semena-mena oleh PKS," kata Edy, Selasa (18/7).
Menurutnya, banyak PKS selama ini tidak menghargai dengan layak hasil kerja keras petani. Buktinya, mereka menetapkan harga TBS kelapa sawit tidak berdasarkan aturan yang berlaku. "Kami berharap pemerintah dapat memastikan keadilan dalam penetapan harga ini," tuturnya.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menanggapi tuntutan para petani sawit dengan serius. Dia berjanji akan mengawasi dan meninjau ulang izin operasi pabrik-pabrik yang terbukti melanggar aturan penetapan harga TBS.
"Kami memahami kekhawatiran petani sawit di Bengkulu. Kami akan tindak pabrik yang terbukti melanggar aturan. Sanksi tegas akan kami ambil untuk menghadirkan keadilan bagi petani," ujarnya.
Terkait tuntutan agar harga cangkang sawit dimasukkan dalam perhitungan penetapan harga TBS kelapa sawit, Ketua Tim Penetapan Harga TBS Bengkulu, Bickman Panggarbesy menyatakan akan mempertimbangkan usulan tersebut.
"Kami akan melakukan evaluasi mendalam dan kajian lebih lanjut terkait nilai cangkang sawit. Langkah ini kami ambil untuk memastikan bahwa penetapan harga TBS mengakomodasi seluruh aspek dari hasil kelapa sawit," ucapnya.
Aksi petani sawit ini berlangsung dengan damai. APKS Bengkulu berharap suara mereka dapat menyadarkan PKS yang tidak mematuhi aturan serta mendorong pemda untuk bertindak tegas guna memastikan keadilan dalam industri kelapa sawit yang menjadi tulang punggung ekonomi Bengkulu.
Komentar Via Facebook :