Berita / Sumatera /
Petani Sawit di Bengkulu Belum Bisa 'Move On' Dari Pupuk Kimia
Bengkulu, elaeis.co - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengatakan bahwa petani kelapa sawit di daerah itu lebih memilih pupuk kimia kendati harga mahal ketimbang yang organik.
"Alasannya sederhana, dengan menggunakan pupuk kimia petani hanya melakukan pemupukan enam bulan sekali. Tidak perlu rutin," kata Rosmala, Selasa (26/9).
Menurut Rosmala, dengan menggunakan pupuk kimia, perawatan jauh lebih ringan dibanding memakai pupuk organik.
"Hal ini tentu membebaskan petani dari tugas harian yang melelahkan," kata Rosmala.
Namun, ada juga kekhawatiran terkait dampak lingkungan dari penggunaan pupuk kimia ini. Seorang Ahli Lingkungan Universitas Bengkulu, Dr Jarulis juga mengingatkan bahaya dari penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang.
"Meskipun pupuk kimia lebih praktis, kita tidak boleh mengabaikan efek sampingnya. Pemakaian berlebihan dapat merusak tanah dan lingkungan sekitarnya," ujar Jarulis
Komentar Via Facebook :