Berita / Sumatera /
Petani Sawit Diimbau Hindari Rentenir, OJK: Skema Pinjamannya Cenderung Menjebak
Bengkulu, elaeis.co - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro, memperingatkan petani kelapa sawit di wilayahnya untuk berhati-hati terhadap tawaran pinjaman dengan bunga rendah dari lembaga keuangan tak resmi.
Menurut Tito, menjelang akhir tahun 2023, terjadi lonjakan tawaran pinjaman dengan bunga rendah yang kebanyakan berasal dari rentenir. Rentenir diketahui sengaja memberikan tawaran bunga rendah untuk menarik petani kelapa sawit sebagai korban.
"Kami mengimbau agar petani sawit tidak tergiur dengan tawaran pinjaman bunga rendah, terutama dari lembaga keuangan yang tidak resmi. Banyak rentenir yang memberikan penawaran ini dengan tujuan agar petani terjebak dalam jerat hutang yang sulit untuk diselesaikan," ungkap Tito, Senin (11/12).
Dalam penjelasannya, Tito menyebutkan bahwa rentenir cenderung menerapkan skema yang tidak transparan. Dimana skema pinjaman yang ditawarkan cenderung menjebak.
"Setelah agunan diserahkan, banyak petani kelapa sawit yang mengalami kesulitan melunasi hutang meskipun sudah mencicil. Ini menjadi peringatan serius untuk selalu melakukan transaksi keuangan melalui lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh OJK," tambahnya.
Sebagai langkah preventif, OJK Bengkulu berjanji akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi keuangan di kalangan petani kelapa sawit.
Tito menegaskan pentingnya pemahaman tentang risiko keuangan dan perlindungan konsumen agar petani dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengelola aspek keuangan mereka.
"Kami akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi keuangan di kalangan petani sawit," tutupnya.
Ketua Asosiasi Petani Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, Jakfar juga angkat bicara terkait peringatan dari Kepala OJK.
Dirinya mengajak semua anggota untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan memilih lembaga keuangan yang dapat dipercaya.
"Kami mendukung imbauan dari OJK. Semua petani harus lebih selektif dalam menerima tawaran pinjaman agar tidak terjebak dalam masalah keuangan yang sulit diatasi," ujar Jakfar.
Menurut Jakfar, peringatan ini menjadi sorotan serius terhadap praktik rentenir yang merugikan petani kelapa sawit. Jakfar berkomitmen untuk terus mengawasi dan melindungi kepentingan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah.
"Kami juga akan mengawasi dan melindungi masyarakat khususnya petani sawit di Bengkulu," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :