Berita / Sumatera /
Petani Sawit Diminta Jauhkan Sumber Api dari Kebun
Bengkulu, elaeis.co - Ketua DPRD Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Nofi Eriyan Andesca, sangat mengkhawatirkan potensi kerugian yang timbul akibat kebakaran kebun sawit. Karena itu dia menghimbau para petani sawit di wilayah ini menghindari aktivitas pembakaran di kebun. Sebab membakar sampah bisa saja menghanguskan seluruh areal kebun.
"Cuaca panas ekstrem dan kemarau kini tengah melanda banyak daerah, salah satunya Kabupaten Seluma, yang mengakibatkan rumput-rumput jadi kering. Jadi petani sawit diminta jangan main bakar untuk membersihkan lahan," katanya, Senin (25/9).
Baca Juga: Harga TBS Sawit di Bengkulu Utara Membaik, Simak Harga di Tingkat Pabrik
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau akan berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, seluruh petani sawit di Kabupaten Seluma diminta untuk waspada terhadap potensi kebakaran kebun sawit.
"Koordinasi bersama aparat kepolisian dan semua pihak terkait sudah dilakukan untuk mengimbau petani sawit tidak membakar sembarangan karena di musim kemarau sekarang, puntung rokok saja bisa membuat kebakaran," tuturnya.
Situasi kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan surutnya aliran sungai di Seluma, bahkan beberapa sudah mengering. Menyikapi hal ini, pemadam kebakaran diminta untuk selalu siap siaga dan siap menghadapi laporan dari masyarakat jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Sudah kami minta kepada petugas damkar bisa siap siaga jika terjadi kebakaran, bisa cepat mencari sumber air karena dilihat saat ini sungai kita sudah surut sehingga kecekatan dari damkar sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Seluma, Sudarman, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengirim surat imbauan kepada seluruh camat di Seluma terkait upaya pencegahan pembakaran lahan dan hutan. Surat tersebut akan menjadi imbauan keras kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan.
"Secara administrasi kami segera surati setiap kecamatan dan kemudian disebarkan ke desa-desa mengimbau masyarakat jangan membakar sampah atau pun membuang puntung rokok sembarangan," katanya.
Komentar Via Facebook :