Berita / Nasional /
Petani Sawit Galau, Milih Dapur Ngebul atau Pupuk?
Pekanbaru, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditetapkan pemerintah melalui dinas perkebunan di tiap-tiap provinsi saat ini masih berada di kisaran harga Rp2.400/kg.
Namun harga yang dirasakan petani, khususnya petani swadaya atau mandiri, masih jauh dari harga itu. Para petani mengaku harga TBS mereka masih berada di kisaran harga Rp1.700.
Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau, Djono Albar Burhan menyebutkan, bahwa harga yang diterima saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan para petani sawit.
"Kalau sekarang, harga di penetapan disbun memang sudah di atas Rp2.000, tapi di masyarakat kan masih di bawah itu. Jadi sebetulnya harga itu belum bisa menutupi kebutuhan petani," kata Djono saat berbincang dengan elaeis.co belum lama ini.
"Dari 1.700, itu harga di RAM atau toke. Belum lagi dipotong transportasi, belum lagi dipotong kalau petani ada utang di toke, upah panen, angkut dan lainnya. Jadi yang diterima petani itu sebenarnya hanya Rp1.000," ujarnya memaparkan.
Menurutnya, dengan harga TBS seperti sekarang, perawatan yang dilakukan petani terhadap kebun sawit mereka masih kurang maksimal. Hal ini lantaran para petani masih memilih, memenuhi kebutuhan dapur mereka atau untuk membeli pupuk.
"Jadi sekarang petani itu masih memilih, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk beli pupuk. Karena harga yang sekarang belum bisa memenuhi keduanya," kata dia.
Diketahui, harga TBS yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau untuk periode 21-27 September 2022, adalah sebesar Rp 2.475,15/kg. Ini merupakan harga yang ditetapkan untuk TBS petani mitra.
Sedangkan harga TBS di petani swadaya, berdasarkan penelusuran elaeis.co, di Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, harga TBS masih berada di kisaran Rp1.780/kg sampai Rp1.880/kg.
Komentar Via Facebook :