Berita / Nusantara /
Petani Sawit Harus Paham Pentingnya Sertifikasi dalam Bersaing di Pasar Global
Singkil, elaeis.co - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, menggelar kegiatan penguatan kapasitas petani sawit berkelanjutan menuju sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Acara ini dilaksanakan bekerja sama dengan Koltiva dan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Nafasindo.
Kegiatan ini bertempat di Aula Meeting Room PT. Nafasindo Lae Gombar. Acara diikuti oleh 3 kelompok tani kebun kelapa sawit dan usaha penyedia jasa alat pertanian.
Ketua ICMI Orda Aceh Singkil, Aslym Combih mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali dan memberikan pemahaman kepada petani sawit tentang regulasi pengelolaan kebun kelapa sawit dan produk minyak sawit berkelanjutan.
Dalam kegiatan itu narasumber memberikan penjelasan tentang pentingnya memiliki surat tanda daftar budidaya (STDB) serta sertifikasi seperti ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dan RSPO. "Agar para petani sawit Aceh Singkil mengerti tahapan dalam pengurusan STDB dan ISPO serta RSPO agar bisa bersaing di pasar global," katanya dalam keterangan yang dikutip Kamis (24/10).
"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, maka ke depan petani bisa lebih berkembang dengan mendapatkan produksi yang optimal dan tandan buah segar yang bermutu baik serta mendapatkan harga jual yang maksimal," tambahnya.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kepada petani sawit tentang pentingnya mengetahui standar internasional (global) dan pengelolaan sawit yang berkelanjutan (sustainable). "Budidaya sawit tidak boleh merusak lingkungan (deforestasi) sehingga diharapkan suatu saat memperoleh sertifikat RSPO," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa sertifikasi akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Aceh Singkil. "Pembekalan ini juga diharapkan akan memberikan kesadaran agar petani sawit mengetahui pentingnya kemitraan dalam mendapatkan produksi dan harga jual yang lebih optimal," jelasnya.
Senior Manager Regional PT Nafasindo, Malik Rusydi, mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas petani sawit. "Perusahaan juga selama ini memiliki program kemitraan dengan sejumlah kelompok petani sawit," ungkapnya.
Dia yakin dengan adanya kemitraan, maka akan membantu meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen petani sawit di Aceh Singkil. "Kalau TBS sawit yang dihasilkan dari kebun petani bermutu bagus, tentu harga jualnya akan lebih optimal," sebutnya.
Komentar Via Facebook :