Berita / Sumatera /
Petani Sawit Ini Baru Bentuk Asosiasi, Langsung Dikunjungi Dewan Gubernur RSPO
Jambi, elaeis.co – Petani kelapa sawit di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi meminta pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO kepada Yayasan Setara Jambi.
Petani dari Desa Bukit Indah SP8 bersama 3 desa lain yakni Desa Sungai Muluk, Desa Pematang Balam, dan Desa Kemang Manis bersepakat mendirikan satu perkumpulan untuk proses sertifikasi.
Beruntungnya, baru sekitar 1 bulan dibentuk, Perkumpulan Petani Mandali Jaya (PPMJ) dikunjungi langsung Dewan Gubernur RSPO, Rukaiyah Rafik.
Memiliki agenda untuk memonitoring secara langsung, Dewan Gubernur RSPO yang juga merupakan Ketua Sekretariat Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi) memberikan kilas pandang manfaat RSPO untuk petani swadaya.
“Saya antusias dengan lembaga yang baru dibentuk ini, ternyata pengurusnya banyak anak muda. Percayalah, kalau sudah banyak anak muda dan perempuan bergerak maka organisasi ini akan maju,” tutur Uki -- sapaan akrabnya.
Ia meminta petani dan pengurus PPMJ terus semangat dalam prosesnya mengikuti sertifikasi ISPO dan RSPO. Jika berproses dengan benar, menurutnya, akan membawa perubahan besar untuk para petani dan keluarganya.
Uki mencontohkan salah satu pemberdayaan wanita yang menghasilkan batik alam di Desa Lubuk Lawas salah satu anggota RSPO dari kelompok Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML).
“Desa ini harus bangga karena dalam proses assesment (penilaian), kami memilih kelompok di sini untuk didampingi. Untuk itu semangat untuk maju harus dijaga bersama-sama,” ucapnya pada Jumat sore, 20 Oktober 2023.
Di tempat itu pula ia berencana akan mengundang para pembeli credit RSPO datang langsung. Ia bersemangat untuk menunjukkan bahwa alokasi dana pembelian credit berdampak langsung terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat selain tentunya lingkungan yang lebih baik.
Ketua, Perkumpulan Petani Mandali Jaya (PPMJ), Tri Manto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Setara telah menerima kelompoknya untuk didampingi dalam proses sertifikasi.
“Kami sudah lama ingin ikut, cuma kebetulan belum ada pembukaan untuk pendampingan baru dari Yayasan Setara. Alhamdulillah, kali ini kami bias dibantu untuk ikut program,” ujarnya.
Sementara itu, Riki Saputra, anggota Yayasan Setara mengatakan bahwa proses pendampingan sudah dimulai dari Desember 2022 lalu.
“Kami masih mulai pendataan dan sosialisasi dahulu. Barulah bulan kemarin terbentuk asosiasinya. Saat ini sedang dalam proses pendaftaran ke Kemenkumham,” kata Riki pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Komentar Via Facebook :