Berita / Komoditi /
Petani Sawit Masih Asal-asalan, Musti Dilatih BPDPKS
Pekanbaru, elaeis.co - Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir), Setiyono saat ini mayoritas petani kelapa sawit merupakan generasi kedua. Tentu pengalaman di bidang perkebunan kelapa sawit masih sangat minim. Sehingga dibutuhkan pelatihan serta pendampingan saat berkebun kelapa sawit.
Terlebih saat ini harga hasil perkebunan kelapa sawit masih cenderung tinggi. Dimana ini membuat petani dapat sedikit lega dalam merawat kebunnya.
"Kalau untuk para petani yang bermitra dengan perusahaan memang sudah ada bimbingan dari awal. Nah sementara untuk petani swadaya ini sangat diperlukan," terangnya saat berbincang bersama elaeis.co, Senin (7/3/2022).
Menurut Setiyono, petani swadaya sangat membutuhkan bimbingan. Sebab dengan segala keterbatasan mereka tetap bersemangat untuk bertani kelapa sawit. Jika benar tentu akan menghasilkan hasil yang lumayan. Namun dikhawatirkan justru asal-asalan sehingga hasilnya justru mengecewakan.
"Terlebih bagi petani yang tidak bergabung dengan kelompok tani," paparnya.
Untuk itu ia berharap, pemerintah lewat BPDPKS dapat memperhatikan kondisi ini. Sehingga kesuksesan kelapa sawit berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah dapat terwujud.
Bukan hanya pelatihan dan bimbingan dalam perawatan kebun kelapa sawitnya, saat ini petani juga membutuhkan bimbingan dalam hal menajemen keuangannya.
"Harga tinggi saat ini petani cenderung royal tanpa memperhatikan bahwa harga TBS ini hanya berlaku sementara. Artinya bisa saja sewaktu-waktu berubah. Kalau kembali normal masih untung, tapi kalau anjlok di bawah normal itu yang dikhawatirkan. Untuk itu perlu adanya pembinaan menejemen keuangan tadi," tuturnya.
Komentar Via Facebook :