https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Mukomuko Manfaatkan Abu Boiler Pabrik CPO untuk Pupuk

Petani Sawit Mukomuko Manfaatkan Abu Boiler Pabrik CPO untuk Pupuk

Abu boiler dimanfaatkan sebagai pupuk. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai memanfaatkan abu boiler sebagai salah satu bahan pupuk organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman sawit. Meskipun hasil produksi dari penggunaan abu boiler ini tidak sebanyak pupuk kimia konvensional, namun petani sawit Mukomuko tetap konsisten menghasilkan buah yang berkualitas.

Salah seorang petani sawit Mukomuko, Nurrahman mengatakan, pupuk kimia konvensional telah lama menjadi pilihan utama para petani sawit dalam meningkatkan hasil produksi tanaman. Namun, kekhawatiran terhadap mahalnya harga pupuk kimia dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan mendorong petani di Mukomuko untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Abu boiler, hasil dari pembakaran biomassa dalam proses pengolahan TBS menjadi minyak sawit atau CPO adalah salah satu solusinya.

"Kami menyadari harga pupuk kimia mahal dan pentingnya menjaga lingkungan serta keberlanjutan pertanian, makanya kami menggunakan abu boiler. Kami tidak hanya mengurangi limbah yang dihasilkan oleh industri sawit, tetapi juga memberikan nutrisi tambahan untuk tanaman kami," kata Nurrahman, Rabu (28/6).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, diketahui bahwa abu boiler mengandung sejumlah nutrisi penting seperti fosfor, kalium, dan magnesium yang diperlukan oleh tanaman kelapa sawit. Dalam jumlah yang tepat, pupuk organik ini membantu meningkatkan kualitas tanah dan kesuburan, serta merangsang pertumbuhan akar yang kuat.

"Kandungan pupuk ini tidak kalah dengan kimia, jadi bisa membantu meningkatkan kualitas tanah dan kesuburan serta merangsang pertumbuhan akar yang kuat," ujar Nurrahman.

Meski begitu, diakuinya, hasil produksi kelapa sawit dari penggunaan abu boiler tidak sebanyak pupuk kimia konvensional. Di mana rata-rata tanaman sawit hanya mampu berbuah sebanyak 4 hingga 5 TBS kelapa sawit. Tetapi petani sawit Mukomuko tetap puas dengan hasil tersebut.

"Meskipun jumlah buah yang dihasilkan tidak sebanyak menggunakan pupuk kimia, namun kami melihat bahwa kualitas buah yang kami panen tetap baik. Kami yakin bahwa ini adalah langkah yang benar untuk masa depan pertanian kami," katanya.

Bupati Mukomuko, Sapuan mendukungan inisiatif petani sawit Mukomuko ini. Dia mengapresiasi upaya petani dalam memanfaatkan abu boiler sebagai pupuk organik. Dalam waktu dekat, diharapkan akan ada program bimbingan teknis dan pendampingan dari pemerintah untuk memastikan petani dapat mengoptimalkan penggunaan abu boiler dengan tepat.

"Dengan inisiatif ini, petani sawit Mukomuko di Kabupaten Bengkulu membuktikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada hasil produksi, tetapi juga mengutamakan keberlanjutan lingkungan. Diharapkan langkah ini dapat menginspirasi petani lainnya untuk mengadopsi praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menciptakan industri pertanian yang berkelanjutan dan sehat di masa depan," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :