https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Mulai Dilema, Musim Trek Tiba di Tengah Harga Mahal

Petani Sawit Mulai Dilema, Musim Trek Tiba di Tengah Harga Mahal

TBS sawit miliki masyarakat Kabupaten Siak, Riau. (Foto: Sahril/Elaeis)


Siak, Elaeis.co - Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Siak, Riau mulai anjlok karena mengalami masa trek. Menurut petani dampak masa trek kali ini luar biasa dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

"Luar biasa trek kali ini. Beda kali dengan tahun-tahun sebelumnya. Boleh saya katakan, trek kali ini, mencapai 35-40 persen per hektarenya. Sementara tahun-tahun sebelumnya sekitar 20 persen per hektare," kata Dedi Setiawan, salah satu petani sawit di Dayun, Siak dihubungi Elaeis.co, Senin (10/1).

Lebih jauh pria 29 tahun ini mengatakan, kenaikan harga sawit saat ini sebetulnya tidak begitu menggembirakan bagi petani. Sebab kenaikan harga itu dibarengi dengan naiknya harga pupuk.

"Podo wae (sama saja) sebetulnya. Harga sawit mahal, pupuk juga naik hingga 100 persen. Ditambah masa trek lagi. Orang-orang hanya tahu harga sawit naik, tapi tidak tahu harga pupuk naik juga," ujarnya.

Dedi mengatakan, kenaikan harga pupuk terjadi di semua jenis. Seperti KCL yang kini harganya Rp500 per sak, sebelumnya hanya Rp250. Begitu juga pupuk olahan dari limbah sawit (abu janjang), yang sebelumnya Rp2.000 per kg kini Rp2.800.

"Tankos sawit saja naik. Padahal limbah kelapa sawit tu. Jadi, kalau saya hitung-hitung, sama saja semua. Harga sawit naik, tapi semuanya juga naik," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :