Berita / Nusantara /
Petani Sawit, Petani Paling Sejahtera di Daerah ini
Jakarta, Elaeis.co - Daya beli petani di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan penguatan. Pada Juni 2021, BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) Kaltim sebesar 119,32, atau naik 0,55 persen dibanding bulan sebelumnya. Berdasarkan sektornya, nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat (NTPR) mencapai 146,86, naik 1,08 persen dari bulan lalu dan paling tinggi dibandingkan sektor lain.
Nilai tukar petani tanaman pangan (NTPP) hanya sebesar 94,86 (naik 0,35 persen), nilai tukar petani hortikultura (NTPH) sebesar 105,38 (turun 0,34 persen), nilai tukar petani peternakan (NTPT) sebesar 105,81 (naik0,78 persen), dan nilai tukar nelayan dan pembudi daya ikan (NTNP) sebesar 102,13 (turun 0,95 persen).
Tingginya NTPR menandakan pendapatan petani perkebunan lebih tinggi dibandingkan petani sektor lain. Hal itu karena komoditas perkebunan sedang mengalami peningkatan, sedangkan belanja tetap.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kaltim, Muhammadsjah Djafar mengatakan, industri sawit yang jadi penopang utama tanaman perkebunan mampu berkinerja positif di tengah tekanan pandemi Covid-19 baik dari sisi perkebunan, petani, maupun pabrik. Di tingkat petani, katanya, terjadi peningkatan dari jumlah panen hingga harga TBS.
Bahkan saat ini harga TBS mencapai Rp 2.219/kg, sangat tinggi dibandingkan biasanya. “Tingginya harga jual ini yang membuat petani sawit lebih sejahtera,” katanya dikutip Prokal.co.
Saat ini, kinerja kelapa sawit memang cukup baik di tengah banyaknya sektor yang menurun signifikan. Tingginya penggunaan produk sawit seperti biodiesel turut membuat harga TBS menunjukkan tren peningkatan.
Tingginya harga CPO yang membawa peningkatan harga TBS di tengah tingginya permintaan ini yang membuat kesejahteraan petani perkebunan lebih baik dibandingkan sektor lain.
“Perkebunan sawit juga menjadi satu-satunya sektor yang tidak melakukan PHK karena Covid-19, sehingga wajar saja NTP sektor ini lebih tinggi dibandingkan yang lain,” pungkasnya.
Komentar Via Facebook :