https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Swadaya di Bengkulu Butuh Pupuk Subsidi

Petani Sawit Swadaya di Bengkulu Butuh Pupuk Subsidi

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah


Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap kepada pemerintah pusat agar kembali menyalurkan pupuk subsidi kepada petani sawit swadaya. Sebab banyak petani sawit swadaya yang sulit membeli pupuk non subsidi.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengajukan, permohonan kepada pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengalokasikan anggaran khusus subsidi pupuk bagi petani perkebunan sawit swadaya di daerah pada tahun 2024 ini. Sebab alokasi pupuk subsidi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar 32,917 ton yang terdiri dari 15,378 ton pupuk urea dan 17,539 ton pupuk NPK tidak diperuntukan untuk tanaman sawit.
"Kita minta ke BPDPKS kalau bisa ada anggaran khusus bantuan untuk petani sawit swadaya terkait pupuk, karena bantuan pupuk subsidi dari Kementan belum mengakomodir kebutuhan petani sawit," kata Rohidin, Selasa 6 Februari 2024.

Rohidin mengecam, kebijakan pemerintah pusat yang mencoret sawit dari daftar komoditas perkebunan yang masih mendapatkan pupuk subsidi. Dalam pernyataannya, ia menyayangkan dampak langsung dari kebijakan tersebut yang membuat petani sawit swadaya terjebak dalam persaingan ketat dengan korporasi besar yang dominan dalam menguasai sumber daya produksi.
"Yang pertama, kami tentu sangat menyesalkan kebijakan pemerintah yang mencoret sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan yang tidak lagi diberikan pupuk subsidi. Akibatnya, petani sawit swadaya kecil dipaksa bersaing dengan korporasi yang menguasai sumber daya produksi," tegas Rohidin.

Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan sektor perkebunan sawit swadaya di Bengkulu dapat terancam jika tidak ada perhatian lebih dari pemerintah. Oleh sebab itu, pada tahun 2024 ini petani sawit harus mendapatkan bantuan pupuk subsidi.
"Kami minta petani sawit bisa kembali mendapatkan bantuan pupuk subsidi pada tahun 2024 ini," kata Rohidin.

Rohidin meminta BPDPKS untuk segera mengambil tindakan dan mengalokasikan anggaran khusus guna mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh petani sawit swadaya. Pemerintah daerah berharap langkah ini dapat memulihkan ketidaksetaraan dalam persaingan antara petani kecil dan korporasi besar, sehingga sektor perkebunan sawit swadaya dapat tetap berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal.
"Kalau pupuk subsidi tidak disalurkan ke petani sawit maka akan menciptakan hal negatif bagi daerah," ujar Rohidin.

Mendengar permintaan ini, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora mengatakan, masyarakat dan organisasi petani di Bengkulu memberikan dukungan penuh terhadap upaya Gubernur Bengkulu.
"Kami sangat mendukung langkah Gubernur untuk meminta pemerintah mengalokasikan subsidi pupuk bagi petani sawit swadaya. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga keberlangsungan usaha petani kecil dan memastikan adanya keadilan dalam distribusi subsidi," kata John.

Pemerintah pusat kini diharapkan untuk merespons tuntutan tersebut dan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk mendukung petani perkebunan sawit swadaya di Bengkulu. Kesuksesan langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi petani sawit swadaya di Bengkulu, tetapi juga sebagai contoh bagi daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
"Kami ingin pemerintah pusat merespon hal ini, karena demi keberlanjutan petani sawit," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :