Berita / Kalimantan /
Petani Sawit Tanah Bumbu Diminta Rebut Dana Sarpras dari BPDPKS
Batulicin, elaeis.co – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu), Kalimantan Selatan, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar sosialisasi Sarana dan Prasarana (sarpras) Perkebunan Kelapa Sawit kepada para petani sawit. Kegiatan ini berlangsung di Medina Hotel and Resort, Kecamatan Kusan Hilir, Senin (26/6).
Bupati H.M. Zairullah Azhar melalui Asisten Administrasi Umum Andi Aminuddin mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Bumbu. “Sosialisasi ini penting dilaksanakan sebagai upaya percepatan penyediaan sarpras perkebunan kelapa sawit yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” jelasnya.
“Kabupaten Tanah Bumbu sendiri merupakan salah satu wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Kalimantan Selatan, luasnya mencapai 74.565 hektar,” tambahnya.
Dia menjelaskan, dalam program ini, bantuan sarpras untuk para petani kelapa sawit disalurkan melalui berbagai Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Koperasi Perkebunan, dan kelembagaan lainnya. Bantuan tersebut mencakup berbagai hal seperti benih, pupuk, pestisida, alat pasca panen, pengolahan hasil, jalan kebun, jalan akses, alat transportasi, mesin pertanian, pembentukan infrastruktur pasar, dan verifikasi teknis.
"Terdapat alokasi 5 paket kegiatan sarpras perkebunan kelapa sawit untuk tahun 2023. Yakni bantuan intensifikasi seluas 100 hektar, peningkatan jalan seluas 50 hektar, pengadaan alat transportasi sebanyak 1 unit, pengadaan alat pasca panen sebanyak 1 unit, dan sertifikasi ISPO sebanyak 2 paket," paparnya.
Dia berharap para petani segera melengkapi persyaratan agar bantuan berupa hibah sarpras perkebunan kelapa sawit dapat segera direalisasikan.
"Sarpras merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Bumbu dan bagi pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dukungan sarpras ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” sebutnya.
Diharapkan melalui sosialisasi ini para petani dan pemangku kepentingan terkait dapat memahami pentingnya sarpras yang memadai dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, diharapkan pula adanya kesadaran pentingnya upaya pengelolaan kebun yang berkelanjutan dan pemenuhan standar sertifikasi ISPO.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam hal ini, kolaborasi dengan pihak terkait seperti BPDPKS menjadi langkah penting guna memastikan kelangsungan dan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah ini," tegasnya.
"Kami juga terus mengawal dan memberikan pendampingan kepada para petani dalam hal pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Hal ini dilakukan agar para petani dapat memanfaatkan dengan maksimal bantuan yang diberikan, serta dapat meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka," sambungnya.
Dalam sosialisasi ini peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Sertifikasi ini merupakan bukti komitmen petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam menjalankan praktik perkebunan yang berkelanjutan, memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Komentar Via Facebook :