Kalbar, elaeis.co - Soal pabrik kelapa sawit (PKS) mandiri masih terus menjadi harapan bagi petani. Salah satunya bagi petani di wilayah kabupaten Melawi dan Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Menurut Ketua Aspekpir Kalbar, YS Marjitan, saat ini luasan serta hasil panen kebun kelapa sawit milik petani sudah siap untuk memenuhi kebutuhan produksi PKS dengan kapasitas 30 ton/jam. Dengan begitu, menurutnya, PKS Petani yang rencananya akan dibangun oleh BPDPKS sudah seharusnya hadir di tengah petani.

"Januari lalu kita sudah ikuti zoom meeting bersama BPDPKD. Di mana untuk mendapatkan bantuan PKS itu setidaknya luasan kebun dan hasil kebun petani memenuhi target uang diharapkan. Nah, saat ini di wilayah kita ketentuan itu sudah bisa terpenuhi," katanya kepada elaeis.co, Minggu (26/2).

Untuk luasan saja, lanjutnya, jika digabungkan sedikitnya 5 koperasi saja sudah memenuhi standar. Sementara hasil produksi juga tidak diragukan lagi.

Dengan demikian, menurut Marjitan, BPDPKS seharusnya merespon pengajuan yang dikirim oleh petani. "Mereka harus menindaklanjuti usulan kita. Misalnya dengan turun langsung melihat kebun serta memberikan sosialisasi," paparnya.

Dari kaca mata Marjitan, pendirian PKS Petani ini sangat berpotensi untuk peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit. Sebab harga tidak lagi bergantung pada ketentuan PKS. Terlebih pada PKS yang tidak memiliki kebun sendiri.

"Kita akan terus upayakan agar BPDPKD mempercayakan program itu di wilayah kita. Jika disetujui tentu PKS Petani itu akan beroperasi dengan tenaga ahli yang memang sudah kompeten di bidang tersebut. Kendati begitu kita tetap meminta dukungan dengan instansi terkait," bebernya.