Berita / Serba-Serbi /
Petani Zaman Now, Beli Bibit Minta Diskon dan COD
Palembang, Elaeis.co - Wetlin Sihombing, pegawai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, prihatin banyak petani sawit di Desa Pulai Gading, Kecamatan Bayung Lencir, terkecoh pedagang kecambah dan bibit palsu.
Kata dia, PPKS sudah sekuat mungkin mengoptimalkan sosialisasi penggunaan benih dan bibit berkualitas dan legal melalui sejumlah perangkat, termasuk media sosial di masa pandemi Covid-19.
"Kami selalu berkabar tentang bibit yang kami miliki melalui sejumlah grup WA, juga melalui Facebook. Kami juga tunjukkan cara pemesanan melalui aplikasi yang dimiliki PPKS," kata Wetlin kepada Elaeis.co, Kamis (28/10).
Yang menjadi persoalan, katanya, warga sering minta diskon dan pemesanan dengan cara bayar di saat barang sudah sampai ke tangan pembeli atau cash on delivery (COD). Menurutnya, harga kecambah maupun bibit siap tanam yang diproduksi PPKS mengikuti pedoman yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian.
"Kalau ada pembeli meminta diskon, saya bilang gak bisa. Sebab PPKS mengikuti harga yang ditetapkan Menteri Pertanian,” jelas pria yang lama bertugas di kebun sawit milik PPKS di Aek Pancur, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, ini.
Cara COD pun, kata dia, tidak dipakai PPKS guna menghindari komplain dari pelanggan. PPKS sudah menyediakan aplikasi yang bisa diunduh pembeli dari playstore untuk memudahkan proses transaksi.
"Interaksi langsung antara pembeli dengan PPKS sangat diutamakan guna memastikan keaslian kecambah dan bibit. Jangan seperti membeli kucing dalam karung, komplain pula pembeli di belakang. Ini yang kami hindari," kata Wetlin.
Dia juga menegaskan bahwa PPKS Sungai Lilin tidak menyediakan kecambah melainkan menjual bibit siap salur. Untuk bibit usia delapan bulan ke atas, harganya Rp 40.000 per batang. Lalu umur empat sampai enam bulan Rp 28.000 per batang, umur tiga bulan Rp 16.500 per batang.
“Kalau petani sawit inginnya beli kecambah, ya saya arahkan ke bagian pemasaran PPKS atau gunakan aplikasi milik PPKS yang ada di playstore," tegasnya.
Komentar Via Facebook :