Jambi, elaeis.co - Sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Provinsi Jambi memberi perlakuan berbeda terhadap petani sawit. Petani yang bermitra dengan perusahaan mendapat harga TBS yang sesuai dengan ketetapan Disbun Jambi. Sedangkan petani yang tak bermitra, TBS-nya dibeli dengan harga semena-mena. 

Kepala Bidang Pengolahan Standarisasi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Provinsi Jambi, Putri Rainun, mengatakan, Pemprov Jambi melalui Disbun telah mengirimkan surat edaran (SE) kepada para bupati, ketua Gapki, dan seluruh PKS di Jambi, pada Selasa (10/5).

SE tersebut mengingatkan agar pembelian TBS harus berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1/PERMENTAN/KB.120/1/2018 tentang pedoman penetapan harga pembelian TBS kelapa sawit produksi perkebunan.
 
Putri Rainun mengatakan bahwa yang terlindungi selama ini adalah petani yang telah bermitra dengan PKS. “Petani yang bermitra memperoleh harga sesuai dengan penetapan harga TBS disbun,” ujarnya.

Namun banyak PKS tidak mempedomani harga Disbun saat membeli PKS petani tak bermitra. "Dari pantauan Disbun, bagi petani yang tidak bermitra, harga ikut pada mekanisme pasar," katanya.

"PKS jangan semena-mena menetapkan harga kepada petani yang tidak bermitra. Apabila jika kualitas TBS dari petani yang tidak bermitra sesuai teknis, maka harga harus disesuaikan dengan rendemen yang didapat PKS,” tegasnya.

Sejauh ini Disbun Jambi belum melakukan tindakan kepada PKS yang bandel. "Bulan puasa lalu mau sidak ke PKS, tapi tidak terlaksana karena mau lebaran," katanya.

“Kalau tindakan langsung ke PKS, terus terang belum kami lakukan. Namun kami telah meminta bupati mengawasi dan memberi sanksi kepada PKS yang tidak tertib,” tambahnya.