Pasir Pangaraian, elaeis.co - Sejumlah kalangan heran karena pabrik kelapa sawit (PKS) PT Surya Sawit Mandiri (SSM) ­di Desa Langgak, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, tetap beroperasi seperti biasa.

Padahal Komisi IV DPRD Rohul sudah merekomendasikan PKS tersebut ditutup sementara karena limbah cairnya diduga mencemari sungai di desa itu.

Rekomendasi itu dikeluarkan Komisi IV DPRD Rohul setelah meninjau langsung PKS PT SSM. Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, Komisi IV DPRD Rohul menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohul harus menghentikan operasional pabrik untuk sementara waktu.

Anggota Komisi IV DPRD Rohul, Zulfahmi mengatakan, seharusnya DLH Rohul menjadikan rekomendasi itu sebagai dasar menjatuhkan sanksi terhadap PT SSM.

"Sudah dua kali dilakukan tinjauan lapangan ke kolam IPAL mereka, dan hasilnya memang tidak memenuhi kelayakan operasional," kata Zulfahmi kepada elaeis.co.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menanyakan dasar Pemkab Rohul untuk tetap membiarkan PKS PT SSM tetap beroperasi. Padahal land application yang diduga sebagai biang pencemaran sungai belum ada izinnya.

"Kemarin pas ditinjau, ketinggian air di kolam IPAL hampir rata dengan permukaan tanah. Kalau curah hujan tinggi, kolam rawan meluber. Selain itu, posisi PKS ini juga cukup dekat dengan perkampungan, sehingga bila terjadi pencemaran, warga akan langsung terkena dampaknya," paparnya.

"Banyak catatan yang kami buat untuk PT SSM, makanya DLH harusnya melakukan tindakan tegas. Kalau seperti ini, malah terkesan ada pembiaran, belum layak tapi masih saja menjalankan operasionalnya. DLH Rohul harus menjelaskan alasan kenapa masih mengizinkan PT SSM tetap beroperasi agar tidak berkembang asumsi macam-macam di masyarakat," tambahnya.

Belum diperoleh keterangan resmi dari DLH Rohul terkait permasalahan ini. Manajemen PKS PT SSM juga tidak bersedia menjawab konfirmasi lewat panggilan telepon maupun pesan singkat.