https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

PKS Rugi Karena Ekspor CPO Tak Lancar? Bohong!

PKS Rugi Karena Ekspor CPO Tak Lancar? Bohong!

Pabrik kelapa sawit di Bengkulu. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu, Bando Amin, sepertinya geram mendengar ada pabrik kelapa sawit (PKS) mengaku rugi karena ekspor minyak sawit (CPO) belum normal.

Menurutnya, PKS sama sekali tidak akan rugi meskipun penjualan CPO seret. Pasalnya, yang didapat PKS dari pengolahan tandan buah segar (TBS) tidak hanya CPO, tetapi juga banyak produk lain yang bernilai ekonomi tinggi seperti cangkang kelapa sawit, bungkil, abu janjang, hingga serat fiber kelapa sawit.

"Bisnis PKS tidak hanya jualan CPO, tetapi juga ada produk sampingan. Jadi harus disamakan dulu persepsinya, karena PKS itu tidak ada yang rugi. Kalau CPO belum lancar, tapi penjualan lainnya seperti bungkil, cangkang sawit, serta abu janjang pasti lancar," kata Bando, kemarin (16/9).

Menurutnya, selama ini banyak petani dibohongi oleh PKS yang mengaku masih rugi karena stok CPO belum laku dijual. Padahal CPO itu bukan satu-satunya komoditas yang dijual oleh PKS.

"Petani jangan mau lagi dibohongi, PKS itu selalu untung. Logikanya, tidak mungkin mereka dirikan perusahaan kalau rugi. Buktinya sampai saat ini masih terus beroperasi," tandasnya.

Malah menurut Bando beberapa PKS saat ini ikut menangkarkan bibit kelapa sawit bersertifikat. Bibit tersebut bisa dibeli oleh petani kelapa sawit di daerah, umur 6 bulan dihargai Rp 20 ribu/batang.

"Jadi kalau ada PKS bilang jualnya cuma CPO, itu bohong. Sekarang mereka juga ikut jual bibit kelapa sawit bersertifikat," ungkapnya.

Ia mengingatkan agar petani kelapa sawit di Bengkulu kompak mendorong PKS di daerah untuk membeli TBS kelapa sawit sesuai ketetapan Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Provinsi Bengkulu.

"Penetapan harga TBS tersebut sudah sesuai dengan hasil perhitungan harga terkini CPO. Makanya petani harus kompak meminta semua PKS mematuhi ketetapan harga disbun," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :