Berita / Komoditi /
PKS Tanpa Kebun Bisa Jadi Induk Petani Swadaya
Pekanbaru, Elaeis co - Beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit, menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade), Tolen Ketaren dapat menjadi induk para petani swadaya.
Sebab kehadirannya juga menjadi pilihan bagi petani swadaya yang tidak dapat bermitra dengan PKS yang memiliki kebun untuk menjual hasil panen kebun kelapa sawitnya.
"Kalo kita liat dari petani swadaya yang tidak bermitra dengan PKS yang punya kebun akan bisa menjadi salah satu option untuk jual ke PKS tanpa kebun," terangnya saat berbincang bersama Elaeis.co, Rabu (01/12).
Kata Token, PKS tanpa kebun memang mau tidak mau harus membeli TBS dari petani swadaya. Sehingga ia berharap ada jalinan kerja sama terhadap petani swadaya tadi. Sehingga kehadiran PKS itu justru ikut mensejahterakan petani.
"Dengan kerja sama, PKS itu bukan hanya sekedar membeli TBS saja tapi juga berkontribusi bagi sekitar," terangnya.
"Saya kira kehadirannya juga harus diterima oleh kelembagaan petani, selama mereka bekerja sama dengan kelembagaan petani seperti asosiasi, koperasi, kelompok tani," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aspekpir, Setiyono, menyatakan hadirnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tanpa kebun justru menggangu kelembagaan petani kelapa sawit, khususnya di Riau. Misalnya dengan iming-iming harga tinggi, maka petani akan tergiur mengalihkan penjualan hasil kebunnya ke PKS tersebut.
"Begitu juga di tubuh Aspekpir. Saat ini masih ada fenomena demikian," katanya.
Setiyono mengatakan biasanya PKS tanpa memiliki kebun itu akan berdiri tidak jauh dari kebun plasma yang dikelola masyarakat. Padahal dalam aturan, PKS dapat dibangun minimal berjarak belasan kilometer dari kebun tadi.
"Kita berharap para pelaku usaha ini mentaati aturan. Tapi memang akan sulit mematuhi aturan itu, sebab banyak akal-akalan yang dilakukan oknum agar pembangunan itu berjalan lancar," tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dirilis Dinas Perkebunan Riau terdapat 124 PKS yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit beroperasi di Bumi Lancang Kuning. Sementara untuk PKS yang memiliki kebun berjumlah 140 PKS. Kemudian terdapat juga 18 PKS yang sudah dapat memanfaatkan limbah menjadi biogas listrik di Riau.
Komentar Via Facebook :