Berita / Nusantara /
PLTU Tidore Sukses Uji Coba Cangkang Sawit Gantikan Batu Bara
Tidore, elaeis.co – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore dengan kapasitas 2x7 megawatt (MW) sukses melakukan uji coba Co-Firing dengan cangkang sawit. Uji coba ini dilakukan bersama Tim Co-Firing PLN Nusantara Power dan Tim Co-Firing PLN Puslitbang untuk mendukung transisi energi dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Performance test dilakukan selama tiga hari berturut-turut yang berlangsung selama 8 jam. Pada hari pertama dilakukan uji coba dengan pencampuran 50 persen cangkang sawit 50 persen batubara. Pada hari berikutnya komposisi diubah menjadi 75 persen cangkang sawit dan 25 persen batu bara. Di hari terakhir bahan bakar sepenuhnya atau 100 persen menggunakan cangkang sawit.
Uji coba ini dinilai berhasil karena biomassa cangkang kelapa sawit bisa digunakan sebagai bahan baku substitusi batu bara (co-firing). Keberhasilan ini diharapkan bisa mendukung pemerintah menekan emisi karbon dan mempercepat pencapaian target carbon neutral pada tahun 2060.
Asisten Manajer Operasi PLTU Tidore, Chandra Ariko Bangun, mengatakan, pada tahun 2025 PLTU Tidore diharapkan mampu menyerap biomasa sebanyak kurang lebih 70 ribu ton. Angka itu setara dengan 65 persen implementasi co-firing. “Ini dimaksudkan guna mendukung target PLN EPI sebesar 10 juta ton penyerapan biomasa di tahun 2025 pada seluruh PLTU di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (21/9).
“Uji coba co-firing dengan komposisi cangkang sawit antara 50–100 persen dilakukan di PLTU Tidore pada tahun ini untuk memastikan unit tetap beroperasi dengan aman, andal dan efisien. Implementasinya akan dilaksanakan pada tahun depan,” tambahnya.
Cangkang sawit yang digunakan sebagai co-firing dipasok dari perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Gelora Mandiri Membangun di Gane, Halmahera Selatan. Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yang dihasilkan lebih rendah.
Selain itu, cangkang sawit yang berasal dari limbah perkebunan tergolong rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral. Pemanfaatannya tentu akan berdampak positif kepada lingkungan.
Pengembangan biomassa untuk bahan bakar pembangkit diharapkan bisa mendorong pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara terintegrasi dengan industrinya. Kegiatan ini juga diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat lewat berdirinya pabrikasi, kegiatan penanaman, dan usaha penunjang. Penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah untuk energi juga akan semakin berkembang.
“Berbagai alasan itulah yang membuat PLTU Tidore menggunakan limbah, dalam hal ini biomassa cangkang sawit, sebagai bahan baku substitusi batu bara”.
Komentar Via Facebook :