Berita / Internasional /
Potensi Kaltara Dibeberkan di Depan Timbalan Ketua Menteri Sabah
Tarakan, elaeis.co – Sekda Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Suriansyah, menerima lawatan kerja YB Datuk Dr Joachim Gunsalam, Timbalan Ketua Menteri merangkap Menteri Pembangunan dan Perindustrian Sabah di Kota Tarakan.
Suriansyah menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh jajaran Kementerian Pembangunan dan Perindustrian Sabah (MID) di Kaltara.
"Semoga ini mendatangkan beragam manfaat baik bagi Negara bagian Sabah dan Kaltara, maupun bagi Malaysia dan Indonesia,” kata Suriansyah melalui keterangan resmi DKISP Kaltara, kemarin.
Secara geografis Kaltara berbatasan langsung dengan Negera bagian Sabah dan Serawak. Ini tentu membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk dapat saling bekerja sama dalam berbagai sektor, salah satunya pada investasi dan perdagangan.
Apalagi Kaltara sebagai provinsi ke-34 di Indonesia sedang giat-giatnya membangun untuk mengejar perekonomian dan pembangunan provinsi lain.
"Diantara mega proyek yang sedang berlangsung di Kaltara adalah pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang juga disebut sebagai Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kabupaten Bulungan," sebutnya.
Kawasan ini telah dilakukan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu dan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.
“Pembangunan industri ramah lingkungan ini akan didukung dengan pembangunan PLTA Sungai Kayan dan Sungai Mentarang sebagai salah satu sumber energinya. Hal ini tentu membuka peluang kerja sama untuk berinvestasi di Kaltara,” papar Suriansyah.
“Kaltara juga juga tengah membangun kawasan Food Estate untuk mendukung kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” tambahnya.
Di sektor perdagangan, khususnya ekspor pada tahun 2022, tercatat Kaltara mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021. Berdasarkan data per agustus 2022, total nilai ekspor Kaltara mencapai USD 1.630.000. Sementara tahun 2021 hanya USD 846.000.
"Ekspor tersebut didominasi oleh komoditi non migas seperti batu bara, minyak sawit mentah atau CPO, perikanan, perkebunan, serta komoditi ekspor lainnya," sebutnya.
"Ada sekitar 25 perusahaan dan 2 UMKM yang telah melakukan ekspor dengan negara tujuan India, China, Filipina, Malaysia, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, Taiwan, dan Bangladesh. Dengan adanya UMKM yang telah mengekspor produknya ke Malaysia, ini merupakan langkah maju bagi sektor UMKM di Kaltara,” tambahnya.
Mengingat besarnya peluang investasi dan tingginya peluang kerja sama pada sektor perdagangan di Kaltara, dia mengharapkan melalui forum ini dapat mensinergikan regulasi serta meningkatkan kerja sama antar kedua belah pihak sehingga dapat meningkatkan perekonomian serta membawa masyarakat semakin sejahtera.
Sebagai informasi, forum kali ini merupakan rangkaian kegiatan lawatan kerja jajaran Kementerian Pembangunan dan Perindustrian Sabah di Jota Tarakan dalam rangka “Misi Peleburan dan Perdagangan” serta “Business Marching”.
Komentar Via Facebook :