https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Produk Olahan Kelapa Sawit Kembali Dikapalkan ke India

Produk Olahan Kelapa Sawit Kembali Dikapalkan ke India

Pengapalan CPO (Dok. Kementerian Pertanian)


Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Merauke wilayah kerja di Boven Digoel berhasil mendorong ekspor produk olahan kelapa sawit tujuan India. Sebanyak 7.352.860 MT produk Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah diberangkatkan dengan menggunakan kapal MT Hai Yan V 2015 dari Asikie, Boven Digoel, kemarin.

Menurut Kepala Karantina Pertanian Merauke, Sudirman, pengapalan komoditas dengan nilai ekonomi mencapai Rp 98,45 miliar tersebut, telah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan dari pihak Karantina Pertanian Merauke. “Sebelum diberangkatkan, komoditas yang diekspor telah kami lakukan pemeriksaan dan pengawasan sesuai dengan ketentuan persyaratan ekspor negara tujuan,” kata Sudirman seperti dikutip kontan.co.id.

Andy Siyar Irawan, Manajer PT BIO menambahkan, ekspor tersebut adalah pengiriman kedua yang dilakukan perusahaan itu setelah sebelumnya pada bulan Januari 2021 juga pernah dilakukan ekspor komoditas pertanian yang sama.

Sebelum menerima  sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC), katanya, pejabat Karantina Pertanian telah memeriksa kelengkapan administratif, kesesuaian dokumen persyaratan dan pendukung.

Andy mengaku selama ini dalam melakukan ekspor lebih mudah, prosesnya permohonannya telah dilakukan melalui aplikasi Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) secara online. Proses yang sudah digital dapat dilakukan dari area perusahaan di Boven Digoel dengan cepat dan transparan. Jika sudah dipastikan sesuai, maka pihak Karantina Pertanian akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan sistem baru pemeriksaan lapangan (Officer).

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi capaian kinerja ekspor dari Merauke yang telah melakukan dua kali pengiriman CPO di 2021. Jamil menyebutkan berdasarkan data sertifikasi ekspor secara nasional tercatat pada 2020 ekspor CPO sebesar 297,8 ribu ton yang setara dengan nilai Rp 6 triliun. Sedangkan pada tahun 2021 meski belum masuk semester pertama, volume ekspor CPO sudah  mencapai 115,9 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp 3,3 triliun.

“Alhamdulillah, peningkatan ekspor ini merupakan capaian kinerja kita bersama dari berbagai pihak, baik pusat maupun daerah, Insya Allah akan terus meningkat tidak hanya pada penambahan volume, namun juga peningkatan pada ragam komoditas, negara tujuan, frekuensi pengiriman hingga jumlah eksportir,” tambah Jamil.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terkait target pencapaian pembangunan pertanian 2020 – 2024, salah satunya mengembangkan komoditas yang memiliki nilai ekonomi dan meningkatkan devisa melalui akselerasi ekspor. Hal ini sesuai dengan program yang telah dicanangkan Kementan yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks).

"Tanah kita sangat kaya dan subur, gali terus potensi ekspor komoditas pertanian Indonesia agar lebih banyak lagi produk pertanian kita menembus pasar ekspor dan lebih luas lagi jangkauannya di pasar internasional,” pungkas Jamil.

Komentar Via Facebook :