Berita / Nasional /
Produksi CPO Turun, Gapki Ingatkan Ancaman Karhutla
Jakarta, elaeis.co - Produksi minyak sawit (CPO) pada bulan Februari 2023 hanya mencapai 3,883 juta ton atau turun dibandingkan Januari 2023 sebesar 3,89 juta ton.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), penurunan juga terjadi pada produksi minyak inti sawit (PKO) dari 379 ribu ton menjadi 369 ribu ton.
Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, mengatakan, jika merujuk pada tren produksi sawit di tahun-tahun sebelumnya, maka penurunan produksi yang telah berlangsung sejak September 2022 diperkirakan akan segera berakhir.
"Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah Indonesia saat ini mulai memasuki musim kemarau. Sedangkan peluang terjadinya el Nino semakin mengecil sampai memasuki akhir musim kemarau 2023 sehingga diprediksi tidak akan begitu berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit. Diharapkan produksi sawit dalam negeri akan terus meningkat sepanjang tahun 2023.," jelasnya melalui keterangan resminya, kemarin.
Meskipun begitu, katanya, Indonesia harus siaga akan dampak musim kemarau terhadap adanya potensi kebakaran hutan dan lahan. Potensi kebakaran hutan harus diminimalisir karena dapat menganggu produktivitas sawit.
"Anggota GAPKI diminta untuk mempersiapkan sarana, prasarana dan sumber daya untuk menghadapi musim kemarau, termasuk berkolaborasi dengan komunitas masyarakat peduli api," katanya.
Sementara itu, total volume ekspor minyak sawit juga mengalami penurunan dari 2,946 juta ton menjadi 2,912 juta ton di bulan Februari 2023. Untungnya, nilai ekspor mengalami kenaikan dari USD 2,6 miliar menjadi USD 2,68 miliar.
Menurut Mukti, peningkatan nilai ekspor tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan ekspor pada olahan minyak sawit dari 2,1 juta ton menjadi 2,2 juta ton.
Berdasarkan tujuan ekspornya, kenaikan terbesar terjadi untuk tujuan China, Bangladesh dan Mesir. Sementara itu, kenaikan ekspor juga terjadi untuk tujuan Uni Eropa selain Spanyol dan Italia, Filipina, Myanmar dan Vietnam.
Sedangkan penurunan ekspor yang besar terjadi untuk tujuan India dan Pakistan. Ekspor ke Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura juga mengalami penurunan.
Sementara itu, total konsumsi dalam negeri pada Februari 2023 sebesar 1,803 juta ton, lebih tinggi dibanding Januari 2023 sebesar 1,786 juta ton. Meskipun dalam jumlah yang tidak signifikan, kenaikan ini terutama untuk konsumsi industri pangan, industri oleokimia maupun industri biodiesel.
Komentar Via Facebook :