Berita / Nusantara /
Produktivitas Kebun Sawit Rakyat Indonesia Sangat Rendah
Jakarta, elaeis.co - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan, perkebunan kelapa sawit rakyat memiliki peranan signifikan terhadap produksi CPO Indonesia.
Jika dihitung-hitung, dari hasil perkebunan rakyat tidak kurang 16,7 juta ton atau 33,7 persen dari total produksi CPO nasional yang dihasilkan. Sementara struktur kepemilikan lahan, terdapat seluas 6 juta atau 40 persen perkebunan rakyat dari total 16,3 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Kendati begitu, menurut Moeldoko produktivitas perkebunan rakyat relatif stagnan dalam 10 tahun terakhir.
"Dalam satu dekade terakhir terjadi gap produktivitas antara perkebunan swasta dan rakyat. Produktivitas kebun rakyat relatif lebih rendah dari perkebunan swasta," kata Moeldoko dalam Webinar 'Kondisi Perdagangan Sawit Nusantara', belum lama ini.
Sebagai perbandingan, sambung Ketua Dewan Pembina APKASINDO ini, angka produktivitas sawit perkebunan rakyat hanya 2,5 ton per hektare. Sementara produktivitas sawit hanya sebesar 2,99 ton per hektare.
Angka produktivitas itu pun semakin menurun pada 2021. Di mana produktivitas perkebunan sawit rakyat hanya 2,75 ton per hektare, sedangkan produktivitas sawit perkebunan swasta meningkat menjadi 3,84 ton per hektare.
“Peningkatan produktivitas sawit rakyat menjadi persoalan," kata dia.
Untuk itu, aspek perbaikan tata kelola menjadi sangat penting dan diharapkan dapat meningkatkan daya tawar petani swadaya. Dengan begitu, kemampuan petani swadaya untuk menjaga kualitas hasil panen dapat lebih meningkat.
"Sebetulnya, berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dalam rangka mendorong tingkat produktivitas petani swadaya. Seperti membuat program peremajaan sawit rakyat, (PSR), pendampingan teknis, dan peningkatan akses permodalan. Dengan begitu kita berharap produktivitas hasil perkebunan rakyat semakin meningkat," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :