Berita / Sumatera /
Produktivitas Sawit di Bengkulu Terancam gara-gara Petani Ogah Rawat Kebun, Begini Respon Pemerintah Daerah
Bengkulu, elaeis.co - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri menanggapi terkait banyaknya petani di daerah itu mulai meninggalkan kebun sawit lantaran mahalnya ongkos perawatan.
Kekhawatiran pun muncul akan hal itu lantaran diprediksi berdampak terhadap produksi sawit di Bengkulu.
Oleh karena itu pemerintah provinsi berencana memberikan insentif kepada petani yang aktif dalam merawat kebun.
"Kami akan memberikan insentif berupa bantuan teknis, peralatan pertanian, dan dukungan finansial kepada petani yang berkomitmen merawat kebun sawit mereka," kata Isnan, Selasa (24/10).
Terpisah, Pengamat Pertanian Bengkulu, Prof Zainal Muktamar menilai petani sawit di Bengkulu saat ini kebanyakan terfokus pada tahap awal penanaman dan kurang memperhatikan perawatan lanjutan.
"Untuk itu pemerintah daerah perlu memberikan pelatihan kepada petani tentang praktik perawatan yang benar. Hal ini meliputi pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian hama," kata Prof Zainal.
Prof Zainal menambahkan bahwa perawatan yang tepat seperti memangkas daun dan ranting yang mati, pemupukan yang sesuai, serta pengendalian hama yang efektif sangat perlu dilakukan petani.
Sebab menurutnya, praktik-praktik itu tidak hanya akan membantu pohon kelapa sawit tumbuh lebih baik, tetapi juga melindungi lingkungan.
"Percuma petani menanam sawit kalau tidak di rawat, karena dengan perawatan akan membangun pohon kelapa sawit tumbuh lebih baik dan juga melindungi lingkungan," tuturnya.
Komentar Via Facebook :