Berita / Sumatera /
Produktivitas Sawit Rendah, Pemprov Bengkulu Sebut karena Faktor Eksternal
Bengkulu, elaeis.co - Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, menjelaskan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit.
"Kami telah menyediakan pelatihan dan pendampingan teknis kepada petani sawit, serta mendorong penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat. Namun, tantangan eksternal seperti perubahan iklim dan serangan hama juga berperan dalam produktivitas yang rendah," ujarnya.
Dalam menghadapi tantangan ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menggagas program revitalisasi pertanian yang fokus pada peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Program ini akan melibatkan penyediaan akses ke teknologi modern, bantuan pembiayaan, dan pendampingan teknis yang intensif bagi petani sawit.
"Kami akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Bengkulu dengan memberikan dukungan yang diperlukan kepada para petani. Kolaborasi antara petani dan pemerintah sangat penting dalam mencapai tujuan ini," ujarnya.
Informasi yang diterima menyebutkan,
produktivitas tanaman kelapa sawit di Provinsi Bengkulu diketahui sangat rendah yakni hanya mencapai 2-3 ton per hektare.
Fenomena ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan petani sawit dan menyebabkan mereka bertanya-tanya apakah masalah ini disebabkan oleh kesalahan petani atau kegagalan pemerintah dalam memikirkan nasib para petani sawit.
Menurut para petani sawit, rendahnya produktivitas tanaman kelapa sawit di Bengkulu sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perhatian dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah.
Mereka mengeluhkan kurangnya bantuan teknis, pelatihan, dan subsidi yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil panen mereka.
"Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam hal teknologi modern dan pengembangan varietas unggul, tetapi hingga saat ini, kami merasa ditinggalkan," kata Budi Santoso Salah satu petani sawit di Bengkulu, kemarin.
Budi mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan peran serta mereka dalam memperbaiki situasi ini. Dirinya mendesak pemerintah untuk memberikan bantuan lebih lanjut dalam bentuk pendampingan teknis, pengembangan infrastruktur pertanian, serta program subsidi yang lebih efektif.
"Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang kuat antara petani dan pemerintah, produktivitas kelapa sawit di Bengkulu dapat meningkat secara signifikan," tutupnya.
Sementara Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar, menganggap masalah produktivitas rendah dalam budidaya kelapa sawit di Bengkulu tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal. Faktor-faktor seperti kualitas tanah, pengelolaan lahan yang kurang optimal, dan kurangnya modal juga berperan penting.
"Petani perlu mempertimbangkan berbagai aspek seperti teknik budidaya yang baik, penggunaan benih berkualitas, dan pemupukan yang tepat agar produktivitas dapat ditingkatkan," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :