Berita / Lingkungan /
Program Jangka Benah KLHK Dinilai Memaksa Rakyat
Pekanbaru, Elaeis.co - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkenalkan Strategi Jangka Benah (SJB) yang diklaim sebagai skema penyelesaian dan penataan perkebunan kelapa sawit khususnya di kawasan hutan. Strategi ini dinilai dapat mengatasi persoalan tumpang tindih pemanfaatan kawasan hutan.
Tapi beda menurut Pakar Kehutanan DR Sadino. Ia menilai kebijakan itu adalah kebijakan yang justru memaksa masyarakat. Bahkan Ia mengatakan tidak ada program yang sukses dengan latar belakang seperti kebijakan SJB tersebut.
"Apa alasan ilmiahnya (SJB), bagaimana rakyat tertarik kalau gak ada bukti," ujarnya saat berbincang bersama Elaeis.co, Kamis (28/10).
Buka hanya itu, Sadino juga mempertanyakan apakah ada lembaga keuangan yang masu masuk jika SJB itu diterapkan? Kemudian apakah kebijakan itu produktif untuk tingkat produktivitas tanaman?
"Yang sudah ada dana DR saja gagal, ini apa mau mengulang kegagalan hutan rakyat, reboisasi, hutan kemasyarakatan, dan program kehutanan lainnya?. Terlebih semua wilayah disamaratakan," katanya.
"Kalau SJB top down, saya pesimis dan hasilnya kegagalan yang berulang," imbuhnya.
Menurutnya, seharusnya kajian sosial yang diutamakan untuk menyusun program seperti itu. Misalnya disesuaikan dengan paya yang ditanam masyarakat. Kemudian dapat tidaknya memberikan potensi perbaikan ekonomi keluarga. Lalu prospeknya dimasyarakat serta ketersediaan bibit dan keterjangkauan masyarakat.
"Nah ini, apa dengan tanaman agroforestry memberikan harapan yg lebih baik?" tanyanya.
Komentar Via Facebook :